Kampung Lumbo, Desa Bersejarah di Pulau Mandolokang Kolo Kolo

oleh -1715 Dilihat
Kepala Desa (Kapitalau)
Kepala Desa (kapitalau) Kampung Lumbo Henra Efendy Mangkey.

SITARO – Kampung Lumbo adalah sebuah desa yang terletak di tengah Pulau Tagulandang (Mandolokang kolo-kolo), Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara. Kampung ini memiliki sejarah yang panjang, yang dimulai dari zaman penjajahan Belanda.

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, nama Lumbo berasal dari kata “lembah” dalam bahasa Indonesia. Pada zaman penjajahan Belanda, ada seorang utusan Belanda yang menyusuri jalan sempit dari Buhias menuju wilayah utara Pulau Tagulandang. Utusan Belanda tersebut tidak terlalu fasih dalam berbahasa Indonesia, sehingga pengucapannya kata “lembah” terdengar seperti “Lumbo”. Sejak saat itu, para pendahulu menamai tempat ini Lumbo.

Pada awalnya, Lumbo merupakan bagian dari wilayah Jaga III Kampung Bawoleu. Pada tahun 1985, dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, maka penamaan kampung berubah menjadi desa. Lumbo pun menjadi Dusun III Kampung Bawoleu.

Pada tahun 1996, Lumbo diusulkan menjadi Kampung Persiapan. Hal ini mendapat respon positif dari Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sangihe dan Talaud. Pada tanggal 31 Januari 1999, Kepala Desa (Kapitalau) Persiapan Lumbo, Erwin Hari, didampingi Sekretaris Kampung dan tiga orang anggota Lembaga Masyarakat Desa (LMD), diundang ke Kantor Bupati di Tahuna untuk menerima SK dari Gubernur Sulawesi Utara tentang perubahan status Kampung Persiapan menjadi Kampung Definitif.

Sejak menjadi Kampung definitif, Lumbo telah mengalami banyak kemajuan. Infrastruktur Kampung telah dibangun, seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya. Selain itu, perekonomian masyarakat Lumbo juga semakin meningkat, seiring dengan berkembangnya sektor pertanian dan perikanan.

Kampung Lumbo memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Kampung ini memiliki keindahan alam yang luar biasa, dengan hamparan sawah yang luas, perbukitan yang hijau, dan pantai-pantai yang indah. Selain itu, Lumbo juga memiliki budaya yang unik dan masih terjaga kelestariannya.

Ke depan, Pemerintah Kampung Lumbo melalui Kapitalau saat ini, Henra Efendy Mangkey berharap dapat terus mengembangkan Kampung ini, sehingga menjadi Kampung yang maju dan sejahtera.

“Kami berkomitmen untuk terus membangun Kampung Lumbo. Dengan kepemimpinan yang visioner dan dukungan dari masyarakat, Kampung Lumbo akan terus berkembang dan menjadi Kampung yang lebih baik,” tegas Kapitalau Henra. (ighel)

 

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.