Wagub Kandouw Buka Festival Bunaken 2022

oleh -437 Dilihat

MANADO-Festival Bunaken 2022 resmi dibuka oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven Kandouw di Malalayang Beach Walk, Rabu (02/11/2022). 

Wagub Kandouw turut didampingi Ketua Panitia Adriana Dondokambey, Ketua Dekranasda Sulut Ir Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan serta unsur Forkopimda Sulut.

Dalam sambutannya Wagub Kandouw menyampaikan bahwa dipilihnya Malalayang Beach Walk sebagai tempat pembukaan Festival Bunaken, dengan harapan untuk memperkenalkan satu daerah destinasi pariwisata baru yang ada di Kota Manado guna menunjang Pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara. 

“Ini adalah new icon dari Kota Manado. Tadinya ini adalah tempat kumuh tapi karena idenya bapak Gubernur Olly Dondokambey yang mengusulkan kepada bapak Presiden Joko Widodo yang kebetulan berkunjung ke Bunaken maka disulap tempat ini jadi sangat indah. Bagus sekali extraordinary, walaupun begitu, Pak Walikota tolong atur lalu lintasnya biar tidak macet,” harap Wagub Kandouw. 

Dalam kesempatan ini, Wagub Kandouw berterima kasih serta memberikan apresiasi pada Kementerian Pariwisata RI dimana pada Tahun 2022 ini telah menetapkan 5 event Pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara sebagai event nasional. 

“Festival Selat Lembe, Turnamen of Flower di Tomohon, Underwater Fotografi di Likupang, Festival Danau Tondano serta Festival Bunaken ini. Dan salah satu kebanggaan bagi kami yaitu Desa Budo di Minahasa Utara telah ditetapkan sebagai Desa Pariwisata terbaik Nasional,” ujar Wagub Kandouw yang diberikan aplaus para hadirin. 

“Diharapkan melalui pariwisata, bisa menjadi tonggak bagi kita di nasional secara khusus di Sulawesi Utara untuk dijadikan sebagai alat peningkatan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, pengurangan kemiskinan, dan yang pasti Bunaken ini menjadikan kita lebih mencintai lingkungan,” tutup Kandouw sembari mengapresiasi anak-anak SMK Negeri 4 yang tampil dalam teatrikal cinta laut.

Kepala Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Utara Hendry Kaitjili yang ditemui di sela-sela pelaksanaan kegiatan ini mengajak kita sebagai masyarakat Sulut untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam wisata yang ada agar kelestarian alamnya dapat terus selalu terjaga.

“Modal utama kita di Sulut adalah air. Wisata bahari kita menghubungkan wisata bahari dengan alam karena tidak banyak daerah yang memiliki kekayaan alam seperti di Sulawesi Utara, dimana kita memiliki laut dan gunung yang indah yang mempunyai danau. Karenanya mari kita jaga dan kembangkan potensi wisata ini bagi generasi kita selanjutnya,” tutur Hendry Kaitjili. 

Staf khusus bidang Inovasi dan kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Josua Simanjuntak menjelaskan jika iven Festival Bunaken masuk dalam Karisma Iven Nusantara yang telah dipilih dan dikurasi oleh tim Kemenparekraf.

“Festival Bunaken telah dikurasi secara ketat menjadi salah satu iven yang berkualitas. Bukan hanya konten saja, tapi juga rangkaian pelaksanaan yang memiliki impact bagi masyarakat di Sulawesi Utara,” ujar Simanjuntak.

“Diharapkan dengan memberikan dorongan pada Festival Bunaken 2022 ini, festival ini akan menjadi lebih baik, bukan hanya untuk wisatawan nusantara, tapi juga bagi wisatawan mancanegara. Apalagi sekarang sudah dibuka penerbangan internasional langsung ke Manado,” tutupnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan penekanan tombol sirine oleh Wagub Steven Kandouw yang didampingi Ketua Panitia Adriana Dondokambey yang juga Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-P serta Ketua Dekranasda Sulut Ir Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan dan jajaran Forkopimda Sulut.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Adriana Dondokambey ditemui wartawan menyampaikan bahwa sebelumnya melalui pelaksanaan Festival Bunaken ini telah dilaksanakan Parade Kebaya Nusantara Goes to UNESCO oleh Ibu-ibu dari Dekranasda. 

Dengan maksud untuk menyampaikan pesan bahwa warisan budaya Kebaya ini harus terus terpelihara di bumi Nyiur Melambai Sulawesi Utara. 

“Saya melihat Kebaya ini merupakan ciri khas dari bangsa kita namun lebih khusus untuk kita masyarakat yang ada di Sulawesi Utara melihat penggunaan Kebaya ini sebagai warisan dari nenek moyang kita. Di mana mereka sudah terlebih dahulu memang memakai Kebaya sebagai pakaian resmi. Karena itu mari kita terus lestarikan pakaian Kebaya ini,” pungkas Adriana. 

(pjb)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.