Histori Gunung Awu Sangihe, Gunung Api Paling Mematikan Keempat di Indonesia

oleh -594 Dilihat
Gunung Awu Sangihe

Bitung – Berlaku mulai Minggu (12/12/2021), pukul 12.00 Wita, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, mengkonfirmasikan kenaikan status Gunung Awu dari level I (normal) menjadi level II (waspada).

“Informasi peningkatan aktivitas Gunung Awu dari normal menjadi waspada diterima dari Badan Geologi Kementerian ESDM,” ungkap Kepala BPBD Sangihe, Wandu Labesi, di Tahuna, Kabupaten Sangihe.

Wandu menuturkan, status Waspada menjadikan masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius satu kilometer dari puncak Gunung Awu. Masyarakat juga diminta tetap tenang. “Masyarakat diharapkan mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Daerah Kabupaten Sangihe,” kata dia.

Dilansir dari Wikipedia, Gunung Awu adalah gunung dengan jenis stratovolcano yang terletak di Kepulauan Sangihe.

Baca juga:  Kemlu RI Sambut Baik Permohonan Wali Kota dan Wawali Tomohon, Naikkan Bobot TIFF 2025

Letusan besar pernah lima kali terjadi pada tahun 1711, 1812, 1856, 1892 dan 1966 yang menyebabkan lebih 8000 orang tewas akibat letusan Gunung Awu.

Gunung Awu di Pulau Sangihe adalah gunung api aktif Indonesia yang posisi geografisnya berada di paling utara.

Puncak gunung api ini berada pada ketinggian 1.320 meter di atas permukaan laut dengan catatan erupsi terakhirnya pada Juni 2004 lalu.

Secara historis, Gunung Awu paling mematikan keempat di Indonesia setelah Tambora, Krakatau dan Kelud, Erupsi pada 2004 menghasilkan kolom erupsi setinggi 2 kilometer di atas puncak dan menyisakan kubah lava di dalam kawahnya.

Hasil pemantauan terkini menunjukkan kegempaan vulkanik mengalami peningkatan sejak Oktober. Gempa vulkanik dangkal terekam berkisar 7 – 26 kejadian per hari, sedangkan sebelumnya maksimum terekam sebanyak 5 kejadian per hari. Untuk gempa vulkanik dalam juga teramati meningkat.

Baca juga:  RSUP Kandou Serius Penuhi Layanan Klasifikasi KRIS BPJS Kesehatan 

“Amplitudo seismik (RSAM) yang merefleksikan energi aktivitas vulkanik mengalami peningkatan secara progresif mulai November hingga laporan ini dibuat,” bunyi keterangan tertulis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, hari ini.

Selain Gunung Awu, peningkatan aktivitas juga ditunjukkan Gunung Merapi pada hari ini lewat luncuran awan panas sejauh dua kilometer. Awan panas guguran itu terjadi pada Pukul 10.18 WIB.*

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.