Heboh, Anak-anak Remaja Mabuk Rebusan Pembalut

oleh -368 Dilihat
Ilustrasi pembalut.

SEMARANG – Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah mengungkap temuan penggunaan pembalut bekas oleh kalangan remaja di wilayahnya untuk mendapatkan sensasi mabuk. Temuan itu banyak terjadi di wilayah pinggiran Jawa Tengah.

“Sekarang ada beberapa anak-anak muda karena menganggap sabu-sabu mahal, sekarang menggunakan yang lain. Salah satunya menggunakan pembalut yang sudah dipakai lalu direbus dan diminum,” kata Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Jateng, Ajun Komisaris Besar Polisi Suprinarto di Semarang, Kamis, 8 November 2018.

Berdasarkan temuannya, kasus penyimpangan itu banyak ditemukan di wilayah pinggiran Jawa Tengah, seperti halnya Purwodadi, Kudus, Pati, Rembang serta Kota Semarang bagian timur. Ironisnya, rata-rata penggunanya adalah remaja usia 13-16 tahun.

Baca juga:  Proyek Pergantian Jembatan DulimataTak Ramah Lingkungan, Babat Bakau Muda, Gakkum Kehutanan diminta Tegakkan Aturan

Para remaja yang menggunakan air pembalut wanita untuk mabuk itu tidak merasa jorok. Mereka bahkan rela mengais di tempat sampah agar mendapat pembalut bekas untuk direbus. Tapi lambat laun tren tersebut berubah. Kebanyakan remaja mulai jijik menggunakan pembalut bekas.

“Sekarang lebih higienis cari barang (pembalut) baru dan katanya rasanya seperti menggunakan sabu-sabu. Pembalut kan ada gelang yang fungsinya menyerap air itu yang bikin fly,” ujar Suprinarto.

Ia menyebut bahwa fenomena mabuk rebusan pembalut tak hanya sekali ini terjadi di Indonesia. Sebelumnya kasus itu pernah ada di Karawang, Bangka Belitung, Yogyakarta. Namun di Jawa Tengah kali ini baru marak terjadi.

Baca juga:  Proyek Pergantian Jembatan DulimataTak Ramah Lingkungan, Babat Bakau Muda, Gakkum Kehutanan diminta Tegakkan Aturan

“Kalau larangan sudah ada ya, tapi kita enggak bisa awasi. Tapi kasih imbauan agar tidak dipakai. Jelas itu dampaknya tidak baik. Pemulihannya lebih sulit daripada (mabuk) yang biasa, ” jelasnya.

Selain air rebusan pembalut, Supri menyebut  barang lain yang juga kerap dipakai para remaja agar mendapat sensasi memabukkan.

“Satu contoh jamur tletong (kotoran sapi), ‘nyair’ seperti obat nyamuk dicampur-campur, obat batuk, pakai lem dan lain-lain. Mereka ingin dampak seperti memakai sabu,” ujarnya.

(sumber: VIVA.co.id)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.