Alhamdulillah, Mahasiswa dan Staf Universitas Muhammadiyah Manado Sepakat Damai 

oleh -1512 Dilihat

Rektor UNIMMAN Agust Laya: Seluruh Tuntutan Mahasiswa Ditindaklanjuti, Proses Perkuliahan Sudah Berjalan Normal

MANADO-Rektor Universitas Muhammadiyah Manado (Unimman) Agust A Laya SKM MKes memanjatkan syukur alhamdulilah setelah kesepakatan damai antara staf pengamanan UNIMMAN dengan beberapa mahasiswa, Kamis (13/7/2023) sekira pukul 22.21 Wita.

“Kami juga berterima kasih atas kesigapan Polsek Bunaken yang telah melakukan penanganan melalui mekanisme hukum Restorative Justice,” ujar Rektor UNIMMAN.

Dijelaskan Agust Laya, dirinya meyakinkan mahasiswa bahwa UNIMMAN segera menindaklanjuti 8 tuntutan mahasiswa melalui aksi yang dilakukan pada Kamis, 13 Juli 2023 lalu.

“Pada Jumat (14/7/2023), seluruh jajaran Rektorat UNIMMAN telah saya kumpulkan dan bahas setiap tuntutan para mahasiswa agar secepatnya ditindaklanjuti dengan mempertimbangkan kemaslahatan kehidupan kampus” kata Agust Laya kepada media SulutAktual.com saat dihubungi Sabtu (15/7/2023).

Baca juga:  Universitas Muhammadiyah Manado Teken MoU dengan Pemerintah Kota Manado dan Kota Kotamobagu 

Bahkan dalam upaya mediasi, sambung Agust Laya, UNIMMAN melakukan pendampingan langsung kepada dua belah pihak. Dihadiri langsung oleh Wakil Rektor 1 UNIMMAN di Polsek Bunaken.

Diketahui, perselisihan antara beberapa mahasiswa dengan staf UNIMMAN berawal dari aksi demo yang dilakukan sejumlah mahasiswa di halaman utama Kampus.

Para mahasiswa kemudian meminta Rektor untuk masuk ke dalam lingkaran guna meminta penjelasan.

Momen ini, staf pengamanan hendak melakukan pengamanan terhadap Rektor sembari memadamkan api yang dibuat oleh pendemo.

Protap tersebut justru membuat terjadi saling dorong yang berujung perseteruan.

Baca juga:  RSUP Kandou Support Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan, Upaya Bersama Kembangkan Pelayanan Kesehatan Anak 

Dari keterangan Satreskrim Polsek Bunaken, korban yang mengajukan pelaporan mengalami luka–luka di bagian wajah dan pelipis.

Sementara dari penuturan pelaku bahwa tindakan itu sebagai bentuk pengambilan sikap dalam mengamankan Rektor karena sudah ricuh.

Jadi tidak ada niat awal melakukan pemukulan karena melihat Rektor sudah terdesak dalam kerumunan mahasiswa.

Ketiga mahasiswa yang jadi korban bersama pelaku bersepakat damai dan menyelesaikan secara kekeluargaan melalui surat pernyataan bersama.

Di dalamnya, pelaku meminta maaf terhadap para korban atas kejadian tersebut. Dan semua kekisruhan telah selesai dengan damai.

(vhp)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.