TAHUNA -Lemahnya pengawasan instansi teknis terkait pelaksanaan pekerjaan proyek kembali terjadi di Kabupaten Sangihe. Kali ini adalah proyek pengadaan bibit okulasi sejumlah jenis buah-buahan yang belakang justru tidak memiliki lebel Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB).
Informasi yang berhasil dirangkum awak media, bantuan bibit okulasi sejumlah buah tersebut saat ini sudah disebarkan oleh UPTD Dinas Kehutanan Sulut di Sangihe di akhir anggaran tahun 2022 lalu.
“Masing-masing bibit yang kami terima adalah 2000 pohon yang terdiri dari 500 pohon bibit durian, 500 pohon bibit mangga, 500 pohon alpukat dan 500 pohon bibit rambutan”, jelas sumber resmi yang meminta namanya jangan dipublish.
Tapi sangat disayangkan lanjut sumber tersebut semua bibit okulasi buah-buahan tersebut tidak memiliki lebel BPSB.
“Artinya bibit okulasi ini diragukan kwalitasnya. Sebab tidak melalui lembaga yang memiliki kompetensi dengan bibit unggul dalam hal ini BPSB”, imbuhnya sambil menambahkan bahwa hal ini sangat merugikan masyarakat petani penerima manfaat. Karena masyarakat pasti tetap merawatnya tapi sekian puluh tahun hanya mengharapkan sesuatu yg tak pasti. Tapi jika bibit okulasi tersertifikasi maka durian hanya berbuah pada umur 3-4 tahun.
Sejumlah kampung penerima bantuan bibit okulasi buah-buahan diantaranya Kampung Binala, Kampung Menggawa, Kampung Kalinda 1 dan Kampung Pananaru, Kampung Ulung Peliang dan Kampung Dagho semuanya di Kecamatan Tamako.
(sam)