Ketiban Durian Runtuh, Sejumlah UMKM Raup Untung Ratusan Juta Saat FPSL 2022

oleh -428 Dilihat
Geliat UMKM dalam pelaksanaan FPSL 2022

BITUNG – Pelaksanaan Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2022 tak hanya berlangsung spektakuler dan menghibur masyarakat Kota Bitung, namun juga berhasil menggerakan roda perekonomian di Kota Cakalang.

Buktinya, sejumlah UMKM percetakan dan seniman lukis kebanjiran order saat pelaksanaan FPSL 2022 di Satrol Lantamal VIII, Kecamatan Aertembaga.

Informasi yang berhasil dirangkum sejak hari persiapan hingga Pembukaan FPSL 2022 pada 6 Oktober kemarin, angka pemesanan percetakan yang berhubungan dengan FPSL 2022 mencapai Rp 250 juta

Seperti salah satu percetakan yang ada di Madidir saat dikonfimrasi mengatakan jika kesibukan pasca percetakan
FPSL sejak persiapan sampai hari pembukaan pihaknya sudah meraup keuntungan kotor kurang lebih 150 Jutaan.

“Dari percetakan Baliho hingga  kaos ada pendaatan kotor sekiar 130 sampai 150 juta, memang ada beberapa tamu kami yang belum membayar lunas, namun pendapatan kotornya bisa mencapai angka tersebut,” ungkap Lady owner Percetakan Hokki Printing yang mempekerjakan karyawan hingga 7 orang

Sementara percetakan di bilangan Girian saat dikabarkan mendapatkan pendapatan kotor hingga 40 juta dari persiapan hingga hari pembukaan.

“Yang mengorder kous hingga saat ini ada sekitar 400 Pcs ya perhitungan kotornya sekitar 40 jutaan belum potong harga kaus,” ungkap Saldi Management Rex Percetakan dengan pekerja hingga 4 orang ini.

Terpisah Jerri Bastian mengaku meraup keuntungan hingga 20 Juta Rupiah saat memproduksi  kous FPSL tersebut.

Demikian juga dengan Erik, Percetakan Kaus yang ada di Belakang Lapangan Maesa menyebutkan jika dirinya mendapatkan order kous sebesar 100 Pcs.

“Mesin percetakan kami baru, tapi syukurlah sudah bias mendapatkan order dari FPSL,” jelasnya.

Ditempat Lain, Para Seniman pelukis perahu mural, merasa beruntung dengan penyelengaraan FPSL ini dimana dalam data komunitas Pekerja Seni kota Bitung ada sekitar 65 perahu yang dimural dari 150 perahu peserta Sailing Pass.

Pasalnya para pekerja seni ini mendapatkan pekerjaan melukis perahu yang akan mengikuti sailing pass.

Ketua Komunitas Pekerja Seni Kota Bitung, Jeffri Watimena yang dikonfirmasi wartawan mengemukakan jika ada 20 komunitas Pekerja Seni yang diserahkan tugas mengambar perahu mural mulai 1 Oktober  hingga 6 Oktober lalu.

“Saya dan rekan-rekan mendapatkan tugas mengambar mural diperahu dan satu perahu dibayar berbeda-beda dari 8 Juta hingga 15 juta per satu perahunya,” ungkap Watimena.

Diapun menyebutkan dari 20 Komunitasnya ada yang mengambar 2 hingga 3 perahu.

“Tapi memang ada juga yang dibayar 1 juta per perahu tergantung ukuran gambarnya. Perahu yang digambar komunitas pekerja seni ada sekitar 20 Perahu yang rata-rata per perahu dibiayai dengan 8 jutaan,” katanya seraya mengemukakan jika perahu yang mural lainnya belum tau harga pastinya.

Sehingga dari 20 perahu yang di gambar komunitasnya sudah ada pembiayaan dari peserta sailing pass yang mengunakan jasa komunitasnya sebesar 160.000.000.

Sementara pemasukan Hari pertama dalam area FPSL sendiri sudah mencapai 62.820.000 dengan perincian, UMKM produck yang terletak di bagian depan area Kuliner menghasilkan 28.070.000 dan UMKM Kuliner sendiri 37.750.000. (Media Center/DRP)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.