BITUNG – Praktik pengiriman bahan berbahaya melalui kapal penumpang, masih marak terjadi di pelabuhan ASDP Bitung, Provinsi Sulawesi Utara.
Pasalnya pengiriman gas bertekanan tinggi yakni CO2 tak henti dilakukan seperti yang terpantau Senin (16/6/2022) malam, dimana satu unit kendaraan truk ekspedisi nekat memuat 180 tabung CO2 yang akan dikirim ke Weda.
Dari pengakuan supir yang diketahui bernama Dikson, pengiriman tersebut telah terstruktur rapih bahkan menurutnya mereka dibackup oleh sejumlah oknum.
“Karena ketika kita masuk ditanya barang yang dimuat, kita sebut itu Aqua. Itu sandinya, maka muatan tidak diperiksa,” bebernya.
Ditanya siapa yang membackup pengiriman tersebut Dikson pun enggan membocorkan pada wartawan.
Terpisah GM ASDP Bitung, Sugeng Purwono membantah pengakuan dari supir tersebut. Ia pun meminta supir itu menyebut dengan jelas siapa oknum yang membackup pengiriman barang berbahaya itu.
“Karena jelas pengiriman seperti itu terutama gas bertekanan tak diijinkan dikirim melalui kapal feri,” tegasnya.
Meski lanjut dia, wewenang pemeriksaan muatan itu bukan pada ASDP melainkan melalui aparat keamanan dan instansi terkait.
“Dan selama ini kita telah melakukan koordinasi sehingga pemeriksaan muatan jelas diserahkan pada pihak kepolisian,” ujar dia.
Sementara Kapolsek KPS, Iptu Muthia Kanza saat dikonfirmasi terkait maraknya pengiriman bahan berbahaya tersebut, lebih memilih bungkam.
Ketika disambangi dikantornya, Kapolsek enggan menerima kedatangan sejumlah wartawan. (DRP)