MANADO – Sejumlah kelurahan dilanda banjir akibat hujan lebat yang menggutur Manado sejak Kamis (3/3/2022) sore.
Salah satu daerah terdampak parah adalah kampung Argentina, Kelurahan Ternate Tanjung, Kecamatan Singkil, Manado.
Kepala Lingkungan 1 Ternate Tanjung, Mochtar Sawotong, mengatakan banjir sudah terjadi sejak sekitar pukul 17.00 WITA.
“Tadi waktu warga sedang bersih-bersih lingkungan, tiba-tiba hujan deras turun dan air sungai meluap lagi,” ungkapnya, Kamis (3/3/2022).mengutip idmtimes.com
Ternate Tanjung diketahui merupakan salah satu kelurahan yang setiap tahunnya dilanda banjir di Manado ketika musim hujan. Pasalnya, Kelurahan Ternate Tanjung berada tepat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano.
Pada Rabu, 2 Februari 2022 Kelurahan itu sempat dilanda banjir pada waktu yang kurang lebih sama. Banjir dengan ketinggian mencapai 1,5-2 meter tersebut berasal dari air DAS Tondano yang meluap, meskipun tidak hujan di Kota Manado.
“Meskipun Manado tidak hujan, tapi kalau daerah lebih tinggi seperti Minahasa atau Tomohon hujan, pasti di sini tetap banjir karena hulu aliran sungai dari Minahasa,” ucap Mochtar.
Mochtar sendiri yang tinggal tepat di pinggir DAS Tondano tak bisa kembali ke rumah dan memilih mengungsi lokasinya lebih tinggi.
Pada Kamis (3/3/2022) siang, banjir sudah surut sehingga warga memutuskan membersihkan lingkungan sekitar rumah.
Namun pada sekitar pukul 15.00 WITA hujan deras melanda Kota Manado sehingga air DAS Tondano kembali meluap.
Kelurahan Ternate Tanjung Lingkungan 1, Kecamatan Singkil, Manado merupakan salah satu daerah yang terdampak cukup parah. Mochtar mengatakan banjir sudah lebih dari 2 meter karena hujan yang terus terjadi hingga malam hari.
Dari informasi yang diperoleh, sekitar 54 rumah yang terdampak banjir dan 108 kepala keluarga (KK) mengungsi baik di masjid maupun di rumah tetangga.
Lurah Ternate Tanjung, Rani ,dan beberapa kepala lingkungan sudah meminta warga yang tinggal di bantaran sungai untuk mengevakuasi diri ke tempat yang lebih tinggi saat hujan turun.
“Kami sudah meminta warga mengungsi sejak sore, dan tempat pengungsian sudah disediakan di masjid sekitar seperti Masjid Babuljannah, Masjid Darul Arqam, dan Kantor Lurah,” ungkap Rani.
Pada sekitar pukul 20.00 WITA, tim gabungan Basarnas Manado, Polsek Singkil, Komunitas Pecinta Alam Sulut, dan Babinsa mengevakuasi warga baik yang ada di Lingkungan 1 dan Lingkungan 3 Ternate Tanjung.
Hingga kini, baik kepala-kepala lingkungan dan Kelurahan Ternate Tanjung masih mendata jumlah KK yang terdampak guna memenuhi kebutuhan logistik.
Sementara, Humas Basarnas Manado, Ferry Ardianto, mengatakan, pihaknya turun untuk membantu proses evakuasi warga. Ada sekitar 30 personil Basarnas yang disebar ke beberapa kelurahan, yaitu Kelurahan Kairagi, Malendeng, dan Ternate Tanjung.
“Kami juga mengerahkan 6 personil untuk mencari seorang anak lelaki yang hanyut di sungai Desa Wusa, Kecamatan Mapanget,” pungkas Ferry.*