BITUNG – Kelangkaan minyak goreng di Kota Bitung, yang kembali terjadi Senin (7/2/2022) hingga Kamis (10/2/2022) sangat meresahkan masyarakat.
Pasalnya kelangkaan tersebut membuat harga minyak goreng dipasaran kembali melonjak derastis, dari sebelumnya Rp 14 ribu per liter kini menjadi Rp 20 ribu.
Kadis Perindag Bitung, Jhonly Tamaka saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya sudah turun lapangan sejak Rabu (9/2/2022) hingga Kamis (10/2/2022) hari ini untuk mencari penyebab kelangkaan minyak goreng di Bitung.
“Dimana dari hasil penelusuran, kelangkaan minyak goreng di Bitung bukan karena kekurangan stok, namun pedagang yang telah terlanjur membeli minyak pada saat kenaikan harga, sehingga mereka terpaksa menjual dengan harga tinggi,” ujarnya
Namun lanjut dia solusinya saat ini adalah menghabiskan stok lama dari para pedagang dulu baru kemudian mereka membeli stok bari dengan harga murah sesuai aturan.
Terpisah Ketua komisariat APPSI Pasar Winenet, Tamrin Bandu menjelaskan kelangkaan dan kenaikan minyak goreng dipasar lebih dipengaruhi karena kurangnya stok minyak goreng bersubsidi yang diedarkan bagi para pedagang.
“Sebab hanya ada satu distributor minyak goreng bersubsidi dan itu pun dibatasi dua karton bagi setiap pedagang, sementara jumlah tersebut justru hanya habis dalam waktu satu hari,” bebernya.
Saat akan dilakukan pembelian kembali minyak goreng bersubsidi Tamrin mengatakan distributor justru membatasi, sehingga pedagang kembali membeli minyak goreng non subsidi untuk dijual kembali.
“Jadi masalah kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng ini, menurut hemat saya karena adanya keterbatasan stok minyak goreng bersubsidi, untuk itu diharapkan agar pemerintah dapat menambah jatah minyak goreng bersubsidi,” tandasnya. (DRP)
