Video Harga BBM di Sorong Capai Rp 50 Ribu Viral Dimedsos, Begini Penjelasan Pertamina

oleh -313 Dilihat

BITUNG – Video dengan narasi Kota Sorong, Papua Barat mengalami krisis bahan bakar minyak (BBM) viral di media sosial.

Salah satu akun membagikan video singkat yang bertuliskan bahwa krisis BBM di Sorong telah terjadi selama empat hari. 

“Sorong ini bos, krisis BBM suda 4 hari, ini nyata bukan hoax,” yang tertulis di dalam video yang beredar.

Foto : Tangkapan layar video, (istimewa)



Dalam video itu, terlihat seorang bocah yang diduga menjual BBM eceran 1,5 liter dengan wadah botol air mineral dihargai Rp 50.000.

Video tersebut telah dilihat lebih dari 56.000 kali oleh warganet Hingga Rabu (10/11)

Area Manager Communication, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengatakan bahwa isu krisis BBM di Sorong adalah kabar bohong.

“100 persen hoaks,” ujar Edi, Rabu (10/11/2021) pagi, dilansir dari kompas.com

Pihaknya menyampaikan, sejak Jumat (5/11/2021) hingga hari ini, Rabu (10/11/2021) isu krisis BBM menyeruak, total 6 SPBU yang ada di Kota Sorong tidak pernah tutup karena kehabisan BBM.

Menurutnya SPBU tetap melayani masyarakat seperti biasa sesuai jam operasionalnya.

“Hari ini saya ingin sampaikan apa yang terjadi di Sorong, sejak Jumat isu ini mulai beredar, sampai dengan hari ini, ada 6 SPBU di Kota Sorong, itu total, 6 SPBU itu tidak pernah tutup, sesuai jam operasional,” pungkasnya. 

Menurut Edi, semua SPBU di Sorong menerima suplai BBM normal tergantung besar-kecilnya kapasitas SPBU tersebut. Ada yang menerima 15-30 kiloliter per harinya.

“Selama isu ini beredar, itu rata-rata setiap SPBU kami suplai sampai 200 persen, artinya kalau dia 20 kl, itu kemarin kami suplai sampai 40 kl,” ujar Edi.

Pihaknya mengapresiasi Polresta Sorong karena telah mengamankan puluhan penjual BBM eceran liar yang mematok harga di atas standar.

“Alhamdulillah Kapolresta Sorong sudah memerintahkan untuk mengamankan, jadi sudah diamankan kurang lebih 21 pengecer liar yang menjual dengan harga jauh di atas harga eceran tertinggi,” ucap Edi.

Menurut Edi ada tiga isu yang beredar, pertama adalah isu pertalite akan dihapus, kemudian isu kedua adalah pertalite akan naik harga.

Sementara isu ketiga, BBM di Depot Sorong telah habis atau kosong.

“Bagaimana mau dikatakan kosong, 6 SPBU itu jualan sesuai jam operasional, dan yang keluar dari nozzle masuk ke mobil-mobil dan motor-motor itu BBM. Buktinya sampai hari ini kan tidak ada mobil yang mogok di jalan,” ungkapnya.(GIW)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS
Baca juga:  Peran dan Dampak Media Sosial dalam Kampanye Politik: Antara Peluang dan Tantangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.