JAKARTA – Kasus prostitusi online masi marak terjadi di hotel dan apartemen kota Tanggerang.
Kasus yang familiar dengan istilah Open BO ini juga banyak melibatkan gadis dibawah umur.
Pada Kamis 10 Juni 2021 malam, Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menggerebek seorang gadis yang masih berusia belasan tahun disebuah hotel diwilayah Kota Tanggerang.
Gadis tersebut diduga merupakan seorang Pekerja Seks Komersial (PSK).
Diketahui dia menjajakan diri dengan menggunakan sistem Booking Out (BO).
Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Iwan Syarifudin memberi penjelasan.
Sang PSK dibawah umur tersebut yang disamarkan namanya menjadi Yuni dikabarkan baru saja lulus dari bangku SMA.
Ia merengek ketakutan saat Satpol PP Kota Tangerang memintanya untuk menghubungi sang orangtua.
“Pak maaf tolong jangan telepon orang tua saya, nanti mereka marah kalau tau,” rengekan sang gadis itu.
Saat ditangkap, ia pun menunjukkan sikap tidak kooperatif dengan berbagai alasan yang diungkapkan.
Namun, tiba-tiba ia pun mengakui dan mengungkapakan kebenarannya.
Yuni melakukan aksinya lantaran terhimpit masalah ekonomi.
Terlebih, pasca lulus sekolah ia belum mendapatkan kerja.
“Lagi kayak gini bagaimana saya mau cari kerja. Ijazah saja saya belum ada baru lulus tahun ini” jelasnya.
Selain Yuni, pihaknya juga mengamnakan seorang gadis berusia 17 tahun yang disamarkan namanya menjadi Novi.
Ia mengakui bahwa sang orangtua sudah bercerai dan membutuhkan biaya untuk melangsungkan hidup.
“Cuma ambil buat jajan sama makan aja, sisanya dikirim semua. Boro untuk foya-foya,” ujar Novi.
Bahkan orang tuanya pun mengetahui pekerjaan yang kini ia geluti.
“Ya sudah telepon saja enggak apa-apa kok. Mama tahu kok saya kerjaannya begini,” kata Novi.
Artikel ini telah tayang di tribunnews.com dengan judul : Pengakuan Siswi SMA yang Tertangkap Jadi PSK di Tangerang, Sebut Orangtua Tahu Anaknya Open BO
