MANADO-Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG(K) melakukan kunjungan audiensi dengan Wakil Ketua MPR Dr Sjarifuddin Hasan SE MM MBA terkait Sinergi Kebijakan dan Program Penurunan Stunting di Cianjur dan Bogor.
Sjarifuddin menegaskan, pihaknya sangat mendukung BKKBN dalam upaya percepatan pencegahan stunting apalagi di daerah Bogor dan Cianjur. Di mana daerah tersebut merupakan wilayahnya yaitu Daerah Pemilihan Jawa Barat III.
Upaya pemerintah untuk menekan tingginya angka stunting, sebut Sjarifuddin, harus dilakukan dengan konsisten dan terukur.
“Karena stunting berpotensi menurunkan SDM nasional,” ungkap Sjarifuddin pada acara kunjungan Kepala BKKBN di ruang kerjanya, di Kompleks Parlemen Gedung Nusantara III, Jakarta, Senin (15/2/2021).
Sementara itu, dokter Hasto menerangkan bahwa setiap tahun bayi yang lahir di Indonesia sekira 5 juta tetapi yang stunting mencapai 1,2 juta.
Waktu 4 tahun ke depan ini kita tidak hanya terpaku pada bayi yang sudah terlahir stunting. Tapi juga lebih banyak fokus pada mereka yang baru akan menikah, merencanakan kehamilan dan seterusnya, sehingga kita harus mampu mengawal mereka.
Calon Ibu diharapkan menyiapkan kondisi yang bagus jangan sampai seperti kurang gizi, anemia, kemudian juga memperhatikan jarak antar melahirkan atau spacing minimal 3 tahun.
“Peran bidan di desa sangat penting sebagai ujung tombak dari pendampingan kepada ibu hamil. Jumlah perempuan hamil setiap tahun di Indonesia sebanyak 5 juta orang, jumlah bidan yang terdaftar di Ikatan Bidan Indonesia (IBI) mencapai 450.000. Artinya, jika dihitung secara linear, maka jumlah bidan untuk mendampingi ibu hamil seperti memberi pengetahuan mengenai kehamilan yang sehat, sebenarnya sudah memadai,” ungkap dokter Hasto.