Sekjen PBB Puji Respon Cepat Pemerintah Tangani Bencana Sulteng dan Lombok

oleh -289 Dilihat
Presiden Joko Widodo dan Sekjen PBB Antonio Guterres (kiri) yang juga mantan Perdana Menteri Portugal, saat pertemuan di Bali. (Foto: FP Presiden Joko Widodo)

BALI — Respon pemerintah dalam melakukan penanganan cepat pasca kejadian gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah dan Lombok-NTB, mendapat pujian dari Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres.

Hal tersebut diutarakan Guterres saat pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Kamis (11/10/2018).

Dikatakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekjen PBB juga menyampaikan dukacita mendalam bagi para korban bencana di kedua provinsi tersebut.

“Sekjen PBB mengatakan bahwa masyarakat Indonesia memiliki resiliensi yang tinggi dan mengapresiasi respons cepat pemerintah, sehingga situasi dapat diatasi dalam waktu singkat. Beliau mengatakan selalu tidak mudah kita bekerja pada saat situasi emergency seperti itu,” ujar Retno kala memberikan keterangan pers.

Baca juga:  Herwyn Malonda: Berhasilnya Pengawasan Bawaslu Tidak Hanya Ukuran Internal, Tapi Dampak Terhadap Masyarakat 

Sementara itu, informasi update penanggulangan Tanggap Darurat Posko Satgasgabpad pada Jumat (12/10/2018) pukul 09.35 Wita, korban meninggal sudah mencapai 2.071 jiwa.

Sedangkan korban luka-luka sebanyak 4.612 orang, korban hilang 680 dan korban tertimbun 152 sesuai laporan yang diterima.

Di sisi lain, ada 78.994 penduduk yang mendiami pos-pos pengungsian serta 67.320 rumah alami kerusakan.

Setelah melakukan rapat lengkap, Gubernur Sulteng menetapkan perpanjangan waktu Tanggap Darurat selama 14 hari ke depan. Dari tanggal 13-26 Oktober 2018.

Nantinya, Satgasgabpad akan meningkatkan kegiatannya pada penanganan pengungsi, perbaikan infrastruktur, serta pemulihan kegiatan perekonomian masyarakat.

Baca juga:  Herwyn Malonda: Berhasilnya Pengawasan Bawaslu Tidak Hanya Ukuran Internal, Tapi Dampak Terhadap Masyarakat 

Di dalam penanganan pengungsi ke depan, difokuskan terhadap pemenuhan kebutuhan pokok pengungsi dan penyediaan hunian sementara (Huntara) untuk pengungsi. Sehingga diperlukan data akurat tentang jumlah pengungsi yang benar hancur rumahnya.

Selanjutnya, saat ini distribusi bantuan kepada pengungsi perlu adanya koordinasi agar bantuan yang didistribusi tidak double. Gubernur juga mengharapkan perlu ditingkatkan koordinasi distribusi logistik.

Hari ini, Gubernur bersama Pangkosatgasgabpad dan Kepala BNPB akan menerima kunjungan Wapres dan Sekjen PBB dan mendampingi seluruh kegiatan mereka di Palu.

(Harry)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.