MANADO- Dialog Publik yang diprakarsai PD Pasar Manado yang bertajuk ‘Evaluasi Dan Rencana PD Pasar Manado Yang Terintegrasi Dengan Smart City’ digelar, Kamis (23/2/2017) sore bertempat di Rumah Kopi Billy Kawasan Megamas Boulevard Manado.
Dalam Dialog Publik ini, Taufik Tumbelaka, Pengamat Politik dan Pemerintahan di Sulut didaulat sebagai moderator.
PD Pasar dalam hal ini diwakili Dirut PD Pasar Manado Ferry Keintjem mengundang perwakilan pedagang dari beberapa pasar di Manado, pengamat ekonomi dari kalangan akademisi, Badan Pengawas PD Pasar, Wakil rakyat, sejumlah LSM dan para jurnalis, untuk duduk bersama sama mencari solusi terhadap polemik yang berkepanjangan yang terjadi di pasar.
“Dalam tujuh bulan sejak saya dilantik menakhodai PD Pasar bisa kita lihat perubahan besar yang terjadi di pasar. Pasar lebih bersih, aman, tertata dan nyaman, baik untuk pedagang juga bagi pembeli. Bukankah pasar yang bersih, aman, tertata dan nyaman bisa mengundang lebih banyak yang datang untuk berbelanja? Dan itulah yang diharapkan para pedagang,” jelas Dirut.
Ditambahkannya, kesejahteraan bagi pegawai PD pasar juga diperhatikan. Pegawai PD pasar dibekali dengan jaminan kesehatan berupa BPJS dan dana pensiun. Ini merupakan program cerdas seperti yang diinginkan Walikota Manado Vicky Lumentut.
Menyinggung soal kenaikan biaya sewa tempat atau kios yang mengalami kenaikan yang lumayan tinggi, Dirut Keintjem menegaskan bahwa peraturan itu sebenarnya sudah lama ada. Sejak Peraturan Dinas (Perdis) no 1 tahun 2011 diterbitkan, peraturan mengenai kenaikan biaya sewa tempat berdagang sebenarnya sudah sah diberlakukan. Akan tetapi kenyataannya bertolak belakang.
“Sejak Perdis itu diterbitkan (tahun 2011), peraturan itu tidak pernah dilaksanakan sebagaimana mestinya. Saya tidak tahu kenapa karena itu jauh sebelum saya memimpin PD Pasar. Nanti sekarang disaat saya menjabat Dirut PD Pasar, barulah Perdis itu saya berlakukan lagi. Itupun dengan perhitungan angka yang cermat dan kenaikan biaya yang telah disesuaikan dengan keadaan ekonomi saat Perdis itu diterbitkan,” tegas Dirut Keintjem.
Dialog terbuka dan bebas untuk menyampaikan pendapat maupun usulan dimanfaatkan para perwakilan pedagang untuk mengeluarkan uneg uneg dan mencari kejelasan tanpa ditutup tutupi. Respon positif yang ditunjukkan Dirut PD Pasar Ferry Keintjem saat menjawab berbagai pertanyaan baik dari perwakilan pedagang maupun dari insan pers yang hadir membuktikan bahwa PD Pasar bersungguh sungguh dalam mengelola pasar dan siap memberantas pungutan liar (pungli) yang banyak dikeluhkan pedagang.
“Akan langsung saya pecat jika ada pegawai PD Pasar yang kedapatan melakukan pungli. Mereka (pegawai) telah menandatangani komitmen untuk tidak melakukan pungli. Laporkan jika terjadi pungli. Akan saya tindaki sesuai aturan yang berlaku,” ujar Keintjem menegaskan.
Turut hadir juga dalam dialog ini, para direksi PD Pasar, Para Kabag dan pegawai dilingkup PD Pasar serta para undangan lainnya.
(ebs)