TAHUNA -Keberadaan Pelabuhan Fery Pananaru yang merupakan salah satu urat nadi perekonomian masyarakat di Kabupaten Sangihe kondisinya sungguh memprihatinkan. Betapa tidak sejak dibangun tahun 1989 hingga sekarang kondisi setiap jengkal pelabuhan sudah tidak layak lagi difungsikan bahkan mengancam keselamatan pengguna jasa yang ada.
Dari pemantauan sulutaktual.com pelabuhan fery Pananaru ini sendiri adalah jembatan penghubung dari badan pelabuhan ke kapal sudah dalam kondisi memprihatinkan. Sebab jembatan penghubung yang terbuat dari besi sudah dalam kondisi berkarat dan hancur termakan usia.
“Jembatan penghubung ini membahayakan aktifitas bongkar muat di pelabuhan fery ini. Kalau tidak ekstra hati-hati kendaraan bahkan pengguna jasa kapal fery bisa terperosok,” ujar sejumlah masyarakat Pananaru.
Sejumlah warga juga meminta perhatian serius Pemerintah Provinsi terkait dengan alokasi anggaran perbaikan atau pembangunan baru pelabuhan.
“Pelabuhan fery ini merupakan salah satu nadi perekonomian masyarakat Sangihe. Sebab aktifitas bongkar muat di pelabuhan fery ini sangat tinggi ketergantungan terhadap pelabuhan ini juga sangat tinggi. Jika pelabuhan ini macet akibat kerusakan maka mengancam juga perekonomian warga di perbatasan,” imbuh mereka.
Bupati Sangihe Jabes E Gaghana SE ketika melakukan kunjungan ke Kampung Pananaru dan berkesempatan meninjau pelabuhan fery menyatakan prihatin dengan kondisi tempat layanan publik ini.
“Karena pengelolaan pelabuhan fery ini sudah ditangani oleh pemerintah daerah, maka akan segera dilakukan perbaikan bahkan upaya pembangunan baru sementara disiapkan,” jelas Gaghana sambil menyatakan kalau dimungkinkan ada anggaran maka diupayakan pada tahun anggaran 2017 ini.
(sam)