BITUNG – Masyarakat Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara patut waspada. Pasalnya kasus Demam Berdarah (DBD) cukup signifikan pada awal tahun 2022.
Dari informasi yang diterima sejak Januari hingga awal Februari tahun ini ada 17 kasus DBD di Bitung yang berhasil teridentifikasi
Pengelola Program Demam Berdarah Dinas Kesehatan Bitung, Roni Marthin saat dikonfirmasi mengatakan dari total keseluruhan ada 14 kasus DBD yang berhasil diidentifikasi pada Januari, sedangkan di Februari hingga saat ini sudah ada tiga kasus DBD di Bitung.
“Khusus pada Januari 14 kasus DBD tersebar di delapan kelurahan yakni 1 di Bitung Barat I, Tinombala 2, Sagerat 1, Danowudu 2, Girian Weru 3, Pintu Kota 1, Papusungan 2 dan Paceda 2,” ujarnya.
Untuk tiga kasus pada bulan Februari lanjutnya, saat ini masih sementara diidentifikasi berasal dari mana.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Bitung, dr. Pitter Lumingkewas saat diwawancarai Kamis (3/2/2022) mengatakan, pihaknya sudah langsung melakukan penanganan pasca meningkatnya kasus DBD di Bitung.
“Kami sudah langsung turun lapangan dan melakukan fogging dibeberapa lokasi yang menjadi tempat penyebaran DBD,” ujarnya.
Selain itu tambah dia, Dinkes melalui puskesmas-puskesmas, sudah melakukan sosialisasi terkait penerapan 5 M pada masyarakat.
“Yakni dengan menguras bak mandi menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk, serta membuang kaleng bekas dan memasukkan ikan cupang atau bubuk abate ke dalam setiap genangan air,” ujarnya
Lumingkewas mengatakan, selain melakukan sosialisasi melalui puskesmas, pihaknya juga telah menggandeng sejumlah rumah ibadah, untuk turut mensosialisasikan gerakan 5 M.
“Tentu dalam mencegah DBD, memang memerlukan peran dari seluruh masyarakat untuk terus menggalakkan 5 M, guna membasmi dan meminimalisir menyebarnya nyamuk yang dapat menyebabkan DBD,” tandasnya. (DRP)