Tak heran sejumlah kontraktor yang sudah menyelesaikan pekerjaannya sempat mengamuk.
“Pekerjaan sudah selesai sesuai kesepakatan, bahkan yang lain lewat tender, tetapi sampai sekarang belum dibayar,” ungkap salah satu kontraktor yang enggan namanya dikorankan.
Ditambahkan sejumlah kontraktor lainnya, mereka berharap pekerjaan mereka akan segera dibayar.
“Memang katanya kesalahannya bukan di keuangan Minut, tetapi karena ada pemotongan anggaran. Tetapi kami berharap karena pekerjaannya sudah selesai, ada solusi untuk dibayarkan,” tukas mereka.
Terpisah, Kepala Badan Keuangan Minut Robby Parengkuan SH saat dikonfirmasi mengaku pihaknya sementara memperjuangkan DAK tersebut. “Kami terus berkonsultasi ke Kementrian. Tinggal menunggu jawaban. Tetapi Rp 42 miliar DAK ini akan terus kami perjuangkan,” kunci mantan Inspektur Inspektorat Minut ini.
(Marvil Kembuan)