TAHUNA -Salah satu program pemerintahan Michael Thungari-Tendris Bulahari (TuAri) Car Free Day (CFD) belakangan minim peminat. Meski sudah dilaksanakan beberapa kali namum belum mampu berjalan secara maksimal.
Dan hal ini semakin terbukti dengan beredarnya surat undangan nomor 005/DPMD/33 yang ditandatangi langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Frans H Porawouw. Dimana dalam surat yang ditujukan ke seluruh Kapitalaung dan Perangkat Kampung se-Sangihe diundang untuk menghadiri CFD pada Sabtu (21/06/2025).
Menyikapi hal ini Ketua Tim Investigasi Lembaga Pemantau Penyelengara Negara Republik Indonesia (LPPNRI) Darwis Saselah angkat bicara. Menurutnya meski surat tersebut sifatnya undangan, namun pada intinya sangat memberatkan Kapitalaung dan perangkat kampung.
“Sebab meski sifatnya undangan namun surat ini ada desakan ‘pemaksaan’ bagi Kapitalaung dan perangkat kampung untuk wajib hadir”, ujar Saselah.
Yang menjadi persoalan disini adalah biaya transportasi dan biaya lainnya harus ditanggung oleh Kapitalaung maupun perangkat kampung.
“Sangat disayangkan ditengah perputaran perekonomian yang lesuh Kapitalaung dan perangkat kampung harus mengeluarkan dana untuk kegiatan CFD yang tidak ada urgensinya dengan tata kelola pemerintahan di Kampung”, imbuh Saselah.
(sam)
