BOLTIM– Sempat viral dalam postingan media sosial, aksi bejat oknum kades Dodap Pante yang diduga telah melakukan perbuatan tercela dengan mengintip mahasiswa yang sedang mandi,
Diketahui, sekira 12 orang Mahasiswa dari salah satu Universitas di Kota Manado sedang melaksanakan kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Dodap Pante.
Pihak media yang mendapatkan informasi terkait kejadian ini mencoba untuk melakukan konfirmasi, dengan mendatangi tempat kejadian untuk menemui oknum kepala desa tersebut, namun oknum kepala desa tersebut tak bisa ditemui.
Tak sampai di situ saja, pihak media pun berupaya untuk mencari di rumah orang tua oknum Sangadi tersebut.
“Beliau mungkin lagi di kebun,” kata orang tua sangadi.
Penelurusan media pun berlanjut, dengan mencoba mencari keterangan dari para pihak korban.
Dari beberapa sumber yang ditemuu, media pun mendapatkan informasi dari salah satu mahasiswa yang mengikuti kegiatan KKN di desa dodap Pante yang juga adalah salah satu korban dari perbuatan tidak senonoh dari oknum Kades Dodap tersebut.
“Kejadian itu betul adanya, dan terjadi saat kami lagi mandi di kamar mandi milik orang tua kades tersebut,” kata salah satu korban, sebut saja D.
Lanjutnya, perbuatan tak senonoh dari Sangadi Desa Dodap ini sudah kami laporkan ke Polres Boltim.
“Pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan dan mencoba memfasilitasi untuk dilakukannya perdamaian,” tambah D, seraya menambahkan jika dirinya masih trauma dan sangat malu dengan kejadian tersebut, namun berupaya untuk bisa mengiklaskan kejadian tersebut.
“Namun ada hal membuat kami marah kami, karena kami seakan-akan diminta untuk berdusta, agar jangan sampai kami menceritakan kejadian sebenarnya jika ada yang bertanya.”
Masyarakat Desa Dodap menyayangkan perilaku tak senonoh dari kepala desanya.
“Sangadi itu haruslah menjadi teladan bagi warganya. Bukannya seperti ini, maelakukan tindak asusila yang seharusnya tak layak dilakukannya sebagai seorang Sangadi. Hal ini tak bisa dibiarkan, Sangadi harus diberi sanksi atas perbuatan asusilanya,” kata seorang warga Desa Dodap yang meminta namanya tak disebut dalam pemberitaan.
(Ronal)