Melonguane, SulutAktual.com – Adolf Seweran Binilang adalah salah satu figur penting dalam pemerintahan daerah Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.
Dengan karier yang panjang dan berbagai posisi strategis yang pernah dijabat, ia telah berkontribusi besar dalam pembangunan daerah dan administrasi pemerintahan.
Artikel ini akan menguraikan lebih lanjut tentang latar belakang, karier, pencapaian, dan nilai-nilai yang dipegang oleh Adolf Seweran Binilang selama lebih dari tiga dekade pengabdiannya.
Latar Belakang dan Pendidikan
Adolf Seweran Binilang lahir pada 27 Oktober 1960 di Desa Tarun, Kecamatan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud.
Ia dibesarkan dalam lingkungan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan komitmen terhadap masyarakat.
Nilai-nilai ini yang kelak membentuk dasar kepemimpinannya saat mengemban berbagai tanggung jawab di sektor publik.
Dalam hal pendidikan, Adolf menempuh studi di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Manado, tempat ia meraih gelar Insinyur Peternakan pada tahun 1986.
Setelah menyelesaikan gelar sarjana, ia merasa bahwa pengetahuan ekonomi dan pengelolaan publik sangat penting untuk pengembangan daerah, khususnya di Talaud yang sebagian besar penduduknya bergantung pada sektor agrikultur dan kelautan.
Hal ini mendorongnya melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar Magister Ekonomi dari Unsrat pada tahun 2008.
Karier dalam Pemerintahan
Adolf Seweran Binilang memulai kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Provinsi Sulawesi Utara pada akhir 1980-an.
Ia bekerja di beberapa instansi, termasuk di Badan Ketahanan Pangan dan Kanwil Pertanian, di mana ia menduduki berbagai posisi penting, seperti Kasubag Program dan Kasubag Distribusi Pangan.
Dalam peran-peran ini, Adolf belajar banyak tentang kebijakan pangan, distribusi, serta perencanaan pembangunan yang kelak menjadi modal besar dalam kariernya di pemerintahan daerah.
Pada tahun 2004, Adolf kembali ke Kabupaten Kepulauan Talaud dan mulai aktif dalam pemerintahan lokal.
Berbagai jabatan strategis ia emban, di antaranya Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Pertanian, Kepala Dinas Kehutanan dan Pertambangan, serta Kepala Dinas Pertanian.
Pengalamannya yang beragam dalam sektor-sektor penting ini memberinya wawasan luas tentang manajemen sumber daya dan perencanaan pembangunan di daerah terpencil seperti Talaud.
Pada tahun 2008, Adolf diangkat menjadi Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud.
Posisi ini membuka peluang baginya untuk berperan lebih besar dalam mengoordinasikan berbagai kebijakan lintas sektor di pemerintahan daerah.
Selama menjabat sebagai Asisten Administrasi Umum, ia dikenal karena kemampuannya dalam merumuskan kebijakan yang efisien dan terukur.
Menjabat sebagai Sekretaris Daerah dan Pelaksana Tugas Bupati
Karier Adolf mencapai puncaknya ketika ia menjabat sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud dari tahun 2015 hingga 2019.
Sebagai Sekda, ia menjadi tangan kanan bupati dalam mengelola birokrasi dan memastikan jalannya pemerintahan yang efisien.
Salah satu pencapaian besar yang berhasil diraihnya dalam masa ini adalah memimpin tim yang meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI terkait pengelolaan keuangan daerah.
Capaian ini merupakan bukti nyata atas dedikasinya dalam menciptakan tata kelola yang transparan dan akuntabel.
Pada tahun 2019 hingga 2020, Adolf Binilang diangkat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud. Penunjukan ini terjadi di tengah dinamika politik daerah yang cukup kompleks, namun Adolf mampu menjaga stabilitas pemerintahan.
Dalam peran ini, ia terus melanjutkan program-program prioritas yang telah direncanakan, termasuk memastikan implementasi kebijakan yang berdampak langsung bagi masyarakat, seperti pengembangan infrastruktur dasar dan peningkatan layanan kesehatan.
Pencapaian dan Penghargaan
Adolf Binilang telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya dalam pemerintahan.
Selain opini WTP yang didapatkan pada masa jabatannya sebagai Sekda, ia juga menerima penghargaan tingkat nasional dalam bidang perencanaan pembangunan.
Pada tahun 2013, Adolf terlibat dalam penyusunan dokumen perencanaan “Pangripta” Nusantara yang mendapat penghargaan sebagai dokumen perencanaan terbaik tingkat nasional dan provinsi.
Selain itu, pada tahun 2002, Adolf dinobatkan sebagai Pegawai Teladan tingkat Provinsi Sulawesi Utara. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas dedikasi dan kinerja profesional yang ia tunjukkan selama bertahun-tahun sebagai birokrat yang mengutamakan integritas dan pelayanan publik.
Kepemimpinan dan Nilai-Nilai yang Dianut
Sebagai seorang pemimpin, Adolf Seweran Binilang dikenal sebagai figur yang tegas namun tetap humanis dalam berinteraksi dengan masyarakat.
Baginya, pelayanan publik adalah amanah yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Etos kerja yang ia bangun selama bertahun-tahun berakar dari prinsip bahwa pemerintah ada untuk melayani rakyat, bukan sebaliknya.
Dalam berbagai kesempatan, ia selalu mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah, serta mengedepankan kebijakan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama Adolf adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Kepulauan Talaud. Ia sering terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung pendidikan dan pelatihan bagi generasi muda.
Menurutnya, SDM yang berkualitas adalah kunci utama bagi kemajuan daerah, dan investasi dalam pendidikan adalah investasi jangka panjang yang akan membawa dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat Talaud.
Adolf Seweran Binilang adalah sosok yang telah mengabdikan hidupnya untuk pelayanan publik, terutama di wilayah Kepulauan Talaud.
Dengan latar belakang pendidikan yang solid, pengalaman luas di pemerintahan, serta komitmen yang kuat terhadap prinsip-prinsip transparansi dan akuntabilitas, ia menjadi salah satu tokoh yang dihormati dan disegani di daerahnya.
Kisah perjalanan kariernya menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi mereka yang bercita-cita menjadi pemimpin yang tidak hanya handal dalam mengelola birokrasi, tetapi juga peduli terhadap kesejahteraan masyarakat. (Red)