TAHUNA -Keterlambatan masuknya kapal Tol Laut di Kabupaten Sangihe, membuat sejumlah Bahan Pokok Barang Penting (Bapokting) dan barang Lainnya menghilang. Alhasil hal ini membuat adanya kenaikan harga yang berimbas pada keluhan konsumen.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Daerah Sangihe Rivay Mahdang melalui Sekretaris Dinas Ferra Massora ketika dihubungi awak media membenarkan belum masuknya Kapal Tol Laut di Sangihe. Keterlambatan terjadi imbas KM Logistik Nusantara 6 dalam kondisi rusak berat dan akan digantikan dengan KM Logistik Nusantara 2. Beroperasinya KM Logistik Nusantara 2 atas jawaban surat PJ bupati Kepulauan Sangihe dr Rinny Tamuntuan menyikapi keluhan Pengusaha dan tanggungjawab pemerintah terkait ketersediaan Bapokting menghadapi hari besar keagamaan Natal dan Tahun Baru.
“Sesuai dengan jadwal yang telah kami terima terkait dengan kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara 2 baru bertolak dari Surabaya pada Rabu 14 Desember 2022 subuh dengan tujuan Makassar”, ungkap Massora.
Dari Makassar sesuai jadwal lanjut Massora akan berangkat pada 17 Desember 2022 dan dijadwalkan tiba di Pelabuhan Nusantara Tahuna 22 Desember 2022.
“Kalau tidak ada halangan maka pada 22 Desember 2022 tiba di Tahuna”, jelas Massora kembali.
Ia juga menyatakan KM Logistik Nusantara 2 ini dari Surabaya mengangkut sekira 75 kontainer berisikan Bapokting.
“Di Makassar sendiri Kapal Tol Laut ini juga akan mengangkut 23 kontainer Bapokting. Sehingga jumlah total nantinya Bapokting yang tiba dan dibongkar di Pelabuhan Nusantara Tahuna berjumlah 98 kontainer Bapokting”, imbuh Massora sambil menyatakan bawa 98 kontainer ini akan memenuhi kebutuhan untuk Natal dan Tahun Baru di Sangihe.
(sam)