BITUNG – Gencarnya upaya pemerintah mensosialisasikan Bitung kota digital, tak sejalan dengan program yang telah terealisasi.
Salah satunya program 1000 titik wifi sebagai penunjang infrastruktur kota digital. Pasalnya hingga saat ini banyak masyarakat tak merasakan hingga mempertanyakan program tersebut.
Rahmat Arif suma salah satu warga Bitung, saat diwawancarai turut mempertanyakan program 1000 titik wifi yang gencar digaungkan Pemkot Bitung tersebut.
Menurutnya sejak awal program 1000 titik wifi tersebut, kurang jelas dan membuat masyarakat bingung.
“Contohnya sejak awal tak ada sosialisasi dimana saja lokasi wifi gratis tersebut, serta sudah sejauh mana progresnya hingga saat ini, karena hingga sekarang banyak masyarakat mempertanyakan program tersebut,” tegasnya.
Sebab tambahnya, untuk memulai kota digital bukan hanya membangun monumen dan taman Bitung kota digital, namun harus didukung infrastruktur utama yakni jaringan internet.
“Bagaimana orang bisa melek digital sementara tak ditunjang jaringan internet, belum lagi, di Bitung masih ada titik-titik blank spot seperti di sebagian wilayah Pinangunian,” beber dia.
Sehingga tambah Suma untuk membangun Bitung kota digital harus dimulai dari persiapan infrastruktur, bukan malah pembangunan taman Bitung kota digital disamping Rumah Dinas Wali Kota dan monumen Bitung kota digital di Manembo-nembo Bawah.
“Dalam artian Bitung kota digital harusnya bukan hanya sekedar jadi slogan dan jargon serta sarana pencitraan tanpa dirasakan masyarakat,” tandasnya.
Terpisah Pemkot Bitung saat dikonfirmasi melalui Kadis Kominfo, Theo Rompas mengatakan dari data terakhir hingga 15 oktober ada 513 titik wifi yang terpasang
“Dan saat ini posisi pemasanga sementara digenjot di Kecamatan Madidir, Girian dan Matuari,” ujarnya.
Sementara lanjut dia, untuk Kecamatan Lembeh Utara, Selatan, Aertembaga, Maesa sudah selesai, namun ada beberapa titik yang belum terpasang karena alasan topografi
“Untuk data lebih akurat, dilahkan berhubungan dengan kecamatan dan kelurahan, kami diskominfo hanya menerima laporan progres pemasangan wifi di Kecamatan dan Kelurahan,” tandasnya
Sementara dalam amatan di Kecamatan Maesa dan Aertembaga yang disebut telah memiliki akses wifi gratis, justru tak ditemukan, sebab hingga saat ini spot wifi gratis dan pasword tak pernah disosialisasikan pada masyarakat. (DRP)