TAHUNA – Ratusan pekerja bangunan yang saat ini sementara bekerja di sejumlah proyek dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) harus kehilangan pendapatan. Hal ini terjadi imbas realisasi pencairan proyek dan PEN terhambat.
Sejumlah penyedia jasa dalam hal ini kontraktor ketika ditemui awak media menyatakan mereka secara terpaksa melakukan pengurangan pekerja hingga menghentikan pekerjaan yang sementara berlangsung.
“Kalau kami tetap paksakan lanjut pekerjaan, maka konsekuensinya adalah pembayaran upah atau gaji harus dilakukan. Namun dengan adanya keterlambatan pencairan anggaran proyek yang kami hadapi saat ini, dengan sendirinya kami harus mengurangi pekerja maupun menghentikan pekerjaan untuk sementara waktu”, ujar sejumlah pihak ketiga penyedia jasa konstruksi yang meminta namanya jangan dipublish.
Terpisah Kepala Badan Keuangan Daerah Sangihe, Jansye Budiman ketika dihubungi menyatakan dengan tegas bahwa pencairan alokasi dana PEN pasti akan terealisasi.
“Benar saat ini sedikit terhambat proses pencairan dana untuk pekerjaan fisik alokasi dan PEN. Namun saya menjamin secara keseluruhan dana PEN tersebut akan terbayarkan kepada pihak ketiga sesuai dengan progres pekerjaan”, jelas Budiman.
Ia juga membenarkan saat ini adanya perubahan regulasi untuk pencairan dana PEN.
“Peralihan pimpinan daerah serta adanya ketentuan lain yang perlu dikomunikasikan ke Pemerintah Pusat menjadi bagian yang harus dilakukan agar pencairan dana PEN tidak menjadi masalah. Dan yang pasti kita berusaha dalam waktu dekat pemenuhan ketentuan tersebut tuntas sehingga realisasi pencairan dana PEN akan segera bergulir”, imbuh Budiman.
(sam)