SANGIHE – PT Tambang Mas Sangihe (TMS) yang berlokasi di Desa Bowone, Kecamatan Tabukan Selatan Tengah, Kabupaten Sangihe mengambil bagian dalam pemberdayaan masyarakat maupun pemeliharaan lingkungan daerah lingkar tambang. Salah satunya, PT TMS memperkerjakan 60 pekerja warga lokal dari total 72 tenaga kerja.
Dikatakan Public Relation PT TMS Cesylia Saroinsong, dengan kehadiran PT TMS di Sangihe, sudah menjadi komitmen perusahaan untuk menopang kehidupan masyarakat terutama yang berada di daerah lingkar tambang. “Komitmen ini akan terus dilakukan selama PT TMS beroperasi,” jelasnya.
Sementara itu, Frits Sahenda salah satu pekerja menuturkan, sejak bekerja dengan PT TMS, dirinya mampu memenuhi kebutuhan keluarga.
“Saya senang bekerja karena saya tidak pusing lagi memikirkan esok makan apa dan bagaimana dengan biaya kebutuhan sekolah anak,” kata Frits.
Selain mempekerjakan warga setempat, PT TMS juga melakukan kebijakan memprioritaskan pemasok atau penyedia kebutuhan dari penduduk lokal. Dengan demikian, perekonomian masyarakat juga akan meningkat.
Selain itu, beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah dilakukan adalah bantuan Pendidikan, kesenian tradisional (masamper), kerohanian dan lingkungan. Grup masamper di tiga desa mendapatkan bantuan pengadaan seragam lengkap.
“Kami menerima bantuan dari PT TMS untuk pengadaan seragam dan biaya perjalanan untuk mengikuti lomba,” terang Pak Mangalehe.
Orang tua dari Kapitalaung Salurang ini mengungkapkan, bantuan senilai Rp37 juta digunakan untuk pengadaan seragam 25 personil.
Sementara itu, akibat cuaca buruk yang melanda Sanghie di tahun 2021 dan 2022, banyak longsor dan banjir yang terjadi. PT TMS pun menurunkan alat dan tenaga kerja bantuan bekerja sama dengan pemerintah dan aparat keamanan setempat
Warga yang tinggal di seputaran pasar Salurang juga terbantu dengan kegiatan normalisasi Sungai Balau. Awalnya, bila arus deras, air akan meluap ke bangunan seputar pasar. Namun dengan dilakukannya normalisasi, arus air dapat diblok. “Normalisasi sangat membantu kami. Dan setahu saya, sampai sekarang normalisasi masih dilanjutkan,” kata Faris warga Salurang.
Kehadiran PT TMS juga diakui banyak membantu warga. “Banyak saudara-saudara saya yang bekerja di situ (PT TMS, red) dan perekonomian mereka terbantu,” beber Pdt Kakombo, Ketua BAMAG Tabukan Selatan.
Terkait penolakan yang muncul, Pdt Kakombo ikut menyayangkannya. Pasalnya, dampak negatif dari kehadiran PT TMS belum ada.
Kan kegiatan operasinya belum dimulai. Yang sekarang kan baru pembukaan jalan saja. Begitu juga negosiasi dengan pemilik lahan sampai saat ini aman-aman saja,” jelasnya.
Secara pribadi, dia menyampaikan terima kasih karena PT TMS sudah banyak mempekerjakan warga lokal terutama saudara-saudaranya
Dengan banyaknya pekerja yang diakomodir perusahaan, tentunya membantu ekonomi keluarga yang ada di desa,” kunci Kapitalaung Desa Bowone Wilmar Menangkoda.(*/Ria)