JAKARTA – Soal perayaan Valentine atau Hari Kasih Sayang, Generasi muda Arab Saudi kini tak mau ketinggalan dengan penduduk dunia lain.
Toko-toko di Arab Saudi ramai-ramai memajang hadiah pakaian dalam perempuan (lingerie) berwarna merah di etalase menjelang Hari Valentine yang jatuh pada Senin (14/2)
Meski tak ada satu pun kata “Valentine” dipajang, toko-toko memang ramai menjelang hari kasih sayang tersebut.
Menurut sejumlah penjual baju di toko, banyak orang mencari lingerie menjelang Valentine.
“Manajemen meminta kami mendekorasi pajangan jendela dengan lingerie merah, tetapi tanpa pengabdian Hari Valentine di mana pun,” ujar seorang penjual di salah satu mal di Riyadh kepada AFP.melansir cnnindonesia.com
Dilansir MENAFN, Senin 14 Februari 2022, lonjakan penjualan dan hadiah Valentine di kalangan penduduk muda Saudi semakin umum.
Toko-toko menghias gerai mereka dengan warna-warna merah, termasuk untuk baju dan pakaian dalam (Lingerie)
“Manajemen telah meminta kami untuk mendekorasi pajangan jendela dengan lingerie merah. Tapi, tidak boleh ada tulisan Hari Valentine di mana pun,” kata seorang penjual di Mal Grenada di Riyadh.
Menurutnya, banyak konsumen yang meminta lingerie merah di hari kasih sayang.
“Kami memberikan potongan harga pada waktu ini, tapi kami tidak menyebutkan sebagai promo Hari Valentine,” ungkapnya.
Secara tradisi, Arab Saudi memang tidak merayakan Hari Valentine. Namun, belakangan banyak masyarakat yang mulai merayakannya.
“Ada banyak permintaan pakaian dalam pada periode hari kasih sayang ini, dan konsumen kadang menanyakan pakaian merah,” kata Khuloud, salah seorang penjual.
Toko-toko juga menawarkan diskon untuk parfum dan kosmetik.
Salah seorang pembeli, Reem Al-Qahtani mengatakan, masyarakat Arab Saudi perlahan menerima Hari Valentine, meski tidak secara eksplisit. Mereka hanya merayakannya, tanpa menyebutnya sebagai Hari Valentine.
“Saat ini, kami merayakan (Valentine) diam-diam di kafe dan restoran, tetapi kami berharap ini akan menjadi fenomena beberapa tahun mendatang,” ujar perempuan berusia 22 tahun itu.
Arab Saudi sebelumnya dikenal cukup ketat menentang perayaan Hari Valentine bahkan Polisi keagamaan bahkan pernah menindak penjualan perlengkapan Hari Valentine dan orang-orang yang mengenakan pakaian berwarna merah.*