Viral! CPNS Tidak Lolos Seleksi Karena Payudara Besar, ini Kata BKN

oleh -499 Dilihat
Tangkapan Layar Twitter (Ist)

JAKARTA – Akibat fisiknya yang dinilai tidak sesuai, yakni memiliki payudara besar, Seorang calon pegawai negeri sipil (CPNS) dinyatakan tidak lolos seleksi.

Peserta CPNS bernama Dwiki Andoyo menjadi sorotan publik setelah menceritakan kisahnya gagal lolos CPNS karena masalah fisik.

Hal tersebut pun kemudian menjadi viral di media sosial Twitter.

Dari tangkapan layar yang ia unggah, diketahui bahwa ia berhasil mencapai nilai tertinggi dalam tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang dilaksanakan salah satu kementerian.

Kendati hasil tesnya tinggi, ia tidak lulus karena gagal di tes kesehatan umum dan jiwa. Ia kemudian mengajukan sanggah dan meminta penjelasan lebih detail terkait bagian tubuh yang membuatnya tidak lolos seleksi.

Baca juga:  Heboh..! 18 Murid SD Keracunan Usai Komsumsi Susu dan Pisang Stik

Hasil unggahan kemudian dijawab oleh kementerian tersebut dan menjelaskan bahwa salah satu penyebabnya karena kelainan payudara. Payudara Dwiki dinilai terlalu besar untuk ukuran laki-laki, dan kaki berbentuk X 10 cm.

Mengenai kementerian mana yang Dwiki lamar, Satya mengaku tidak mengetahuinya.

“Bisa ditanyakan ke yang mengunggah status tersebut. Ketiga instansi tersebut di atas ialah contoh yang mensyaratkan kebugaran jasmani,” ujarnya.melansir cnnindonesia.com

Badan Kepegawaian Negara (BKN) menjelaskan, beberapa instansi memang mensyaratkan kebugaran jasmani sebagai poin penting dalam seleksi CPNS.

Contohnya yakni Kementerian Pertahanan, Kementerian Hukum dan HAM, serta Badan Keamanan Laut (Bakamla).

“Ketiga instansi tersebut mensyaratkan kebugaran jasmani, termasuk postur tubuh. Hal ini dikarenakan,instansi-instansi ini akan melaksanakan pelatihan dasar yang membutuhkan kebugaran jasmani, termasuk postur tubuh yang mendukung,” ungkap Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerjasama BKN, Satya Pratama, Rabu (2/2/2022).

Baca juga:  Heboh..! 18 Murid SD Keracunan Usai Komsumsi Susu dan Pisang Stik

Satya mengatakan, di Kemenhan ada pelatihan dasar dan program bela negara. Sementara, di Kemenkumham untuk Petugas Lapas ada pelatihan kesamaptaan, dan di Bakamla ada pelatihan dasar militer yang dilaksanakan bekerja sama dengan TNI AL.

“Semuanya dilakukan agar PNS yang direkrut mendapatkan kompetensi dasar untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang melekat di instansi masing-masing,” pungkasnya.*

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.