BITUNG – Pemerintah Kota Bitung, terus melakukan pembenahan birokrasi dibawah komando Maurits Mantiri dan Hengky Honandar
Pembenahan yang dilakukan pun, tak hanya sebatas penegakan disiplin dan peningkatan standar penilaian kinerja.
Sebab saat ini ASN di Bitung juga tengah diuji kemampuannya dengan pelaksanaan kompetensi manajerial melalui metode asessment centre pejabat administrator yang digelar Selasa (14/12/2021)
Dalam arahannya Wali Kota Bitung Maurits Mantiri mengapresiasi terselenggaranya agenda penilaian kompetensi manajerial tersebut.
Ia mengatakan, manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi ini memang mengisyaratkan perlunya ketersediaan Informasi yang berkaitan dengan kompetensi.
“Dalam hal ini ada dua pilar utamanya yakni kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan atau lazim disebut dengan standar kompetensi Jabatan serta kompetensi yang dimiliki oleh para pegawai/sumber daya manusia,” ujarnya
Pada kesempatan itu, Maurits juga mengatakan, seorang pemimpin tidak hanya harus pintar, tetapi yang paling penting mempunyai leadership yang bagus, diantaranya mampu mengorangkan orang, cekatan, fleksibel, dan inisiatif.
“Untuk itu diharapkan para Peserta seleksi dapat mengikuti rangkaian kompetensi ini dengan baik sehingga kita dapat menemukan pejabat yang benar-benar memahami tanggung jawab dan tugas pokoknya, serta mampu membantu mempercepat pencapaian visi dan misi yang diemban pemerintah daerah,” tandasnya.
Terpisah Kepala BKPSDM, Forsman Dandel saat diwawancarai menjelaskan pelaksanaan kompetensi manajerial melalui metode asessment centre pejabat administrator bertujuan untuk menguji sejauh mana kemampuan inividu ASN melakukan analisis secara sistematis dalam memahami permasalahan.
“Hal tersebut meliputi proses identifikasi data, penggalian informasi yang relevan, memilah dan mengaitkan serta membandingkan data dari berbagai sumber untuk mengenali permasalahn secara akurat,” jelasnya.
Selain itu, lanjut dia kompetensi manajerial ini juga untuk mengobservasi prilaku inividu ASN yang menunjukkan kompetensi yang diperlukan dengan membentuk diskusi kelompok terbatas tanpa pemimpin. (DRP)
