BITUNG – Proyek pengerjaan hotmix di Kecamatan Madidir, yang dibanderol sebesar 1,5 miliar menuai sorotan masyarakat.
Pasalnya meski proyek tersebut menyentuh angka miliaran rupiah, namun pengerjaannya diduga dilakukan tak sesuai standar.
Seperti pengerjaan hotmix di depan lorong Sinar Pure Food yang berada di Kelurahan Madidir Ure, dimana dalam amatan hotmix yang dikerjakan CV. Inspirasi Media itu sangat rapuh dan tipis.
Selain itu, tepiannya juga sangat mudah hancur meski hanya diinjak. Nampak juga sebagian tepian hotmix disitu sudah mulai hancur karena tergerus air, padahal baru selesai dikerjakan.
Pemerhati Rahmat Arif Suma dalam keterangannya Selasa (22/11/2021) meminta APH untuk turun lapangan meninjau pembangunan yang diduga tak beres tersebut.
“Apalagi disini ada indikasi pengurangan volume pekerjaan, sebab kalau jalan tersebut dikerjakan dengan benar, maka tak mungkin kualitasnya seperti itu,” jelasnya.
Pada kesempatan itu Suma mengatakan ada dua kemungkinan kecurangan yang dilakukan dalam proyek tersebut.
“Pertama adalah kontraktor dalam hal ini CV. Inspirasi Media, tidak melakukan pemadatan dengan baik,” ujarnya.
Yang kedua lanjutnya, kontraktor diduga mengurangi aspal dalam campuran hotmix, sehingga tidak material tidak mengikat dengan kuat sehingga kualitasnya buruk.
“Untuk itu saya meminta aparat penegak hukum turun melakukan penyelidikan karena proyek senilai miliaran rupiah yang menghamburkan uang rakyat itu, dikerjakan dibeberapa tempat di Kecamatan Madidir dan tak menutup kemungkinan kualitasnya buruk karena ada indikasi pengurangan material maupun volume pekerjaan,” tandasnya.
Sementara Kepala Bidang Bina Marga PUPR Bitung, Julius Sumanti saat dikonfirmasi, enggan berkomentar lebih terkait buruknya kualitas pengerjaan hotmix sebesar 1,5 miliar yang dikerjakan CV. Inspirasi Media.
“Nanti kami akan koordinasikan secara dinas, baru kita konfirmasi secara tim lengkap,” tandasnya.
Sekedar informasi proyek hotmix yang dikerjakan CV. Inspirasi Media sebesar 1,5 miliar tersebut lokasi pembangunannya tak jelas.
Bahkan dalam LPSE Kota Bitung, lokasi pekerjaan hotmix sebesar 1,5 miliar itu tak dicantumkan tanpa keterangan yang jelas. (DRP)
