Sindir Pencemooh, Maurits Mantiri Dinilai Anti Kritik, Tak Siap Jadi Wali Kota

oleh -320 Dilihat
Pemberitaan Maurits Mantiri yang menyebut netizen pencemooh

BITUNG – Sindiran Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri terhadap para pencemooh viral hingga menuai kontroversi di masyarakat. Ada yang membela namun bukan sedikit juga yang mengecam pernyataan Maurits Mantiri.

Pasalnya pernyataan Maurits yang menyindir pencemooh dinilai bertolak 180 derajat dari citra yang dibangun selama ini. Hal tersebut diungkapkan aktivis muda Arif Suma.

Ia mengaku sangat kecewa dengan perubahan Maurits. Sebab MM selama ini dikenal sebagai politikus yang selalu terbuka dan siap menerima kritikan serta masukan dari masyarakat.

“Saya tahu beliau sejak menjdi anggota DPRD hingga wakil wali kota merupakan sosok yang terbuka. Bahkan dalam kampanye Maurits kerap kali menunjukan keterbukaan dan siap bersinergi dengan masyarakat,” ujarnya.

Namun lanjut dia, setelah menjdi wali kota, Maurits Mantiri justru menjadi pribadi yang berbedah. Ini jelas melukai hati masyarakat.

“Apalagi pernyataan beliau yang diberitakan seakan-akan menyebut warga Bitung pencemooh, jelas menunjukan sikap anti kritik,” terang dia.

Sikap anti kritik yang ditunjukan Maurits Mantiri tambah Suma, merupakan wujud dari ketidaksiapan Maurits menjadi wali kota.

“Sebab kritikan masyarakat justru harus menjadi bahan introspeksi diri berarti ada kebijakan yang dirasa tidak tepat maupun tidak terealisasi,” jelas Suma.

Apalagi tambah dia jika masyarakat mempertanyakan janji kampanye kemudian disebut pencemooh, jelas akan sangat melukai hati rakyat, sebab sudah berjanji, tak ditepati tapi justru tak mau diingatkan.

“Disisi lain Maurits Mantiri harus ingat, pencemooh itu berbedah dengan menagih janji kampanye seperti yang dilakukan masyarakat saat ini,” tandasnya.

Sebelumnya pernyataan Maurits Mantiri yang menyebut netizen Bitung pencemooh viral bahkan menjadi bahan pemberitaan media nasional.

Berikut dikutip dari Tribun Manado, Misi 1000 titik Wifi yang digagas Maurits Mantiri dan Hengky Honandar kerap mendapat cemooh dari netizen di medsos seperti Facebook.

Namun keduanya tidak patah semangat.

Wali Kota dan Wakilnya itu tetap mempersiapkan jaringan yang mantap guna mendukung misi 1.000 Wifi di Bitung.

Maurits Mantiri mengatakan, memang dirinya dan Hengky Honandar terlalu berani dalam mendeklarasikan visi menjadikan kota Bitung kota digital.

Hal itu dikatakannya saat penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) pemerintah Kota Bitugn dengan PT Infotek Global Network di Pendopo lapangan upacara kantor Wali Kota Bitung, Senin (6/9/2021).

“Dari pada kita tidak berbuat. Cemohan itu tidak masalah, cemooh tidak perpendek akhir zaman. Karena ada tertulis akhir zaman akan segera berakhir karena munculnya para pencemooh,” kata Maurits Mantiri.

Maurits Mantiri juga mengaku punya cara memperpanjang akhir zaman, yaitu kurangi para pencemooh.

“Karena kalau sudah akhir zaman, kita akan kiamat dan untuk mempercepat akhir zaman akan lahir para pencomooh atau bahasa popular sekarang hoax,” ujarnya.

Untuk itulah Maurits berpesan, kepada mereka yang hanya hobi mencemooh tidak masalah karena itu memang sudah tertulis dalam kitab agama.

“Sehingga harus disampaikan dan beritakan sesuai apa yang tertulis. Untuk lainnya dia mengakui itu diluar kendali, seperti fasilitas penunjang untuk memasang jaringan di wilayah pulau Lembeh dan kendala lainnya,” ujarnya. (GIW)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.