Satgas Covid-19 Sulawesi Utara Sarankan WFH dan Ibadah via Daring

oleh -371 Dilihat

MANADO-Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sulawesi Utara menyarankan seluruh masyarakat untuk menaikkan kewaspadaan ke titik tertinggi.


Pemakaian masker menjadi hal yang wajib dilakukan. Pola kerja dari rumah diimplementasikan kembali. Sirkulasi udara ruangan kerja harus diperbaiki.


Sebaiknya menghindari makan bersama karena pada saat tersebut otomatis masker akan dibuka.


Menghindari juga acara-acara di tempat tertutup dan padat, maupun kerumunan kemanapun kita pergi.


Acara acara resepsi dengan kehadiran lebih dari 30 orang sebaiknya dihindari. Pelaksanaan ibadah dan perayaan sebaiknya melalui daring.


Bagian Kehumasan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sulut dr Steaven P Dandel MPH menerangkan, tren pertambahan kasus positif harian pasca libur hari raya menunjukkan peningkatan mencapai 200 persen.


Pada akhir Juni dan awal Juli 2021 ini, pelipatgandaan kasus terjadi dengan cepat dan dalam periode waktu yang lebih pendek. Rata-rata per hari 5 kasus berlipat menjadi 10 kasus per hari dalam 21 hari.

Baca juga:  RSUP Kandou Kawal Penuh Kemenkes RI Pertahankan Skor Tinggi Layanan Publik 


Kemudian meningkat menjadi 20 kasus per hari dalam kurun waktu 12 hari. Dan naik menjadi rata-rata 40 kasus per hari dalam waktu 9 hari.

 
Kecurigaan bahwa fenomena ini disebabkan oleh adanya penyebaran Variant of Concern (Alfa, Beta, Delta dan Kappa), sebut Dandel, belum bisa dipastikan.


Karena pemeriksaan genomik sequencing yang telah dikirimkan oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pencegahan Penyakit Manado ke Pusat Litbangkes Kemenkes RI, sampai saat ini belum ada hasil.


“Akan tetapi pada beberapa cluster yang terjadi di Sangihe, Tomohon, Manado dan juga Bitung, menunjukkan kecepatan transmisi yang menyerupai Variant of Concern ini,” tutur Kabid P2P Dinas Kesehatan Sulut ini.


Ditambahkannya, walaupun secara laboratorium belum ada bukti adanya keberadaan Variant of Concern di Sulawesi Utara, tetapi perkembangan kondisi epidemiologik dan kecepatan transmisi dari beberapa kasus menunjukkan adanya kemungkinan.

Baca juga:  Dipuji Tak Terbang, Dicaci Tak Tumbang, Puluhan Ribu Cerita Kebaikan Tentang RSUP Kandou Modal Utama Kinerja Seluruh Civitas Hospitalia 


Bahwa yang sementara beredar di Sulawesi Utara pada saat ini adalah VoC tersebut.
Pola transmisi dari VoC ini berdasarkan laporan investigasi dari negara dan daerah lain di Indonesia adalah lebih cepat, menjangkiti lebih banyak orang.


“Dan adanya kemungkinan yang sangat tinggi bahwa transmisinya bersifat aerosol atau airborne,” ucap Dandel.


Penularan aerosol/airborne adalah penularan yang disebabkan karena menghirup partikel virus yang mengambang di udara.


Pada penularan airborne, orang yang infeksius mengeluarkan partikel virus ini lewat batuk atau bersin yang melayang di udara. Bahkan bisa bertahan sampai 16 jam. “Sehingga mereka yang tidak memakai masker akan sangat mudah terinfeksi,” tandasnya.(vhp)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.