TOMOHON-Seiring perubahan dan dinamika masyarakat yang terus bergerak menuju arus globalisasi, problem makin rumit dan kompleks harus dihadapi oleh dunia persekolahan.
Menurut Walikota Caroll Senduk SH diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Toar Pandeirot SPd MM, sekolah tidak hanya dituntut untuk mampu melahirkan generasi yang cerdas secara intelektual.
Tapi juga diharapkan dapat menciptakan generasi bangsa yang cerdas secara emosional dan spiritual. Karena itu, sistem pendidikan harus mampu menghadirkan suatu instrumen terukur dalam mengevaluasi sistem pembelajaran yang dijalankan.
“Pada tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengambil kebijakan untuk merubah sistem evaluasi pembelajaran sekolah dari ujian nasional ke asesmen nasional. Dimaksudkan sebagai upaya memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh,” tutur Pandeirot, saat Sosialisasi Asesmen Kompetensi Minimum Jenjang Sekolah Dasar se-Kota Tomohon, di AAB Guest House, Senin (14/6/2021).
Asesmen nasional dirancang untuk menghasilkan informasi akurat guna memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa.
Asesmen nasional pun menghasilkan informasi untuk memantau perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan. Ujungnya, pengembangan kompetensi dan karakter siswa.
Pemerintah Kota Tomohon, diyakininya, terus berupaya menerapkan kebijakan yang dapat mengantarkan pendidikan di daerah kita ini menjadi semakin terarah dan fokus pada pembangunan generasi yang cerdas dan berkarakter.
“Kami berkomitmen menyelenggarakan pendidikan yang merata, demokratis dan berkeadilan, menuju Tomohon yang maju, berdaya saing dan sejahtera,” imbuh Pandeirot.
Hadir pada kegiatan ini, Narasumber Tim Help Desk Provinsi Sulut Sonny Lubis SPd, Michael Sondak SPd. Sedangkan para peserta dari unsur Kepala Sekolah SD se-Kota Tomohon.(vhp)