Jayapura, – Penampakan makhluk misterius diduga penunggu Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua tertangkap kamera warga.
Makhluk misterius itu muncul di permukaan Danau Sentani pada malam hari. Penampakan itu terlihat oleh warga di Pulau Ayapo.
Pulau Ayapo sendiri merupakan salah satu dari 24 pulau yang ada di Danau Sentani. Hampir semua bangunan di Pulau Ayapo terapung di atas air.
Penampakan makhluk misterius di Danau Setani terlihat sebelum banjir bandang menerjang Setani.
Penampakan misterius tersebut dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai penunggu Danau Sentani.
Pemilik akun Twitter @FloNadayang mengunggah foto-foto makhluk misterius itu pada 22 Maret 2019 lalu.
“Dalam bahasa Sentani, mahluk ini disebut Walobho yg berarti tuan tanah/penjaga tanah. Setiap ada kepala suku mangkat, perang antar kampung atau bencana, mahluk ini terlihat muncul di permukaan air danau,” cuitnya.

Ia menambahkan, sampai saat ini tidak diketahui apakah mahluk ini adalah ikan, buaya, naga atau kura-kura raksasa.
“Foto ini diambil 1 bulan sebelum kejadian banjir bandang. Ada 1 marga di Sentani yang memiliki kemampuan untuk melihat mahluk ini. Marga ini tinggal di kampung Ayapo/pulau Ayapo,” tambahnya.
Ia mengatakan, sejak kecil dia sering mendengar cerita dari almarhumah ibunya bahwa penjaga Danau Sentani berbentuk kura-kura raksasa.
Kura-kura raksasa itu ada dua, betina dan jantan, suami istri. Ketika mereka muncul di permukaan danau, bentuknya terlihat seperti hamparan pasir putih, karena badan mereka berwarna putih.
Selain berbentuk kura-kura, sebagian warga Sentani menyebut bahwa makhluk misterius di Danau Sentani adalah naga.
Pasalnya, bentuk Danau Sentani dan pegunungan Cycloops terlihat seperti bentuk lekukan kepala naga hingga ekor.

Ia menambahkan, biasanya makhluk misterius itu muncul ke permukaan di saat akan terjadi bencana atau ada kepala suku atau ondofi yang akan meninggal dunia.
“Karena di Sentani jarang terjadi bencana alam, di saat mahluk ini muncul, warga kampung mengira akan ada kepala suku/ondoafi yang mangkat,” katanya.
Seperti diketahui, bencana alam yang terjadi pada Sabtu, 16 Maret 2019 itu menyebabkan 113 orang meninggal dunia, 107 luka berat, 108 luka ringan, dan 94 orang hilang.
Sumber/ POJOKSATU.id