NEPAL – Mencairnya es Gunung Everest menyebabkan jenazah para pendaki yang tewas dan terkubur di masa lalu muncul.
Hampir 300 pendaki tewas di dekat Puncak Everest sejak pendakian pertama berlangsung. Dari jumlah itu, sepertiganya atau sekitar 100 korban dibiarkan di lokasi.
Di sesi pendakian musim gugur ini, beberapa jenazah kembali ditemukan di bagian gunung yang masuk wilayah China.
“Karena pemanasan global, lapisan es dan gletser meleleh dengan cepat. Jenazah yang terkubur selama bertahun-tahun kini terungkap. Kami telah mengevakuasi beberapa jenazah pendaki yang meninggal dalam beberapa tahun terakhir, tapi korban yang sudah lama terkubur itu terus bermunculan,” kata sherpa Ang Tshering, mantan presiden Asosiasi Pendaki Gunung Nepal, dikutip dari BBC, Kamis (21/3/2019).
Hal senada disampaikan seorang pejabat di Nepal yang mengelola Everest.
“Saya sudah menurunkan sekitar 10 mayat dalam beberapa tahun terakhir dari berbagai lokasi dan jelas semakin banyak dari mereka yang muncul sekarang,” ujarnya.
Presiden Asosiasi Operator Ekspedisi Nepal (EOAN) Dambar Parajuli mengatakan, penemuan jenazah ini bisa memengaruhi pendakian di sesi musim gugur. Meski demikian tak mudah untuk mengevakuasinya.
Untuk itu dia meminta pemerintah turun tangan membantu mengevakuasi para jenazah.
“Masalah ini perlu diprioritaskan oleh pemerintah dan industri pendakian gunung. Jika mereka bisa melakukannya di Everest wilayah Tibet (China), kami juga bisa melakukannya di sini,” katanya.
Sumber/ iNews.id
