TAHUNA-Keberadaan Pelabuhan Laut Kampung Marore Kecamatan Marore yang merupakan wilayah terluar paling utara NKRI sangat memprihatinkan. Pasalnya, salah satu fasilitas vital penunjang kelancaran arus lalu lintas kapal dan aktifitas bongkar muat di Pelabuhan ini yakni penerangan sudah tidak berfungsi lagi alias mati.
Hal ini dengan sendirinya menimbulkan kekhawatiran semua warga pengguna jasa pelabuhan.
“Setelah dibangun memang ada lampu penerangan, namun hanya dalam jangka waktu terhitung bulan sejumlah lampu tersebut sudah mati atau padam,” ujar Jekwan Tempomisa.
Tempomisa melanjutkan, tidak adanya penerangan yang memadai membuat semua aktifitas di Pelabuhan Marore ini terganggu.
“Jelas sangat rawan untuk berbagai aktifitas bahkan bisa membahayakan masyarakat pengguna jasa pelabuhan,” imbuhnya sambil berharap adanya keseriusan pemerintah melalui instansi teknis berkompeten untuk menuntaskan keluhan masyarakat.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Tahuna Adolof Janis melalui Kordinator Penyusunan Program Strategis Melfried Palenewen SE ST menyatakan berbagai keluhan masyarakat tersebut dipastikan terjawab di tahun anggaran 2019 mendatang. “Pihak KUPP Kelas II Tahuna telah mengusulkan dan akan direalisasilan pada tahun anggaran 2019 rehabilitasi Pelabuhan Marore termasuk di dalamnya penerangan,” singkat Paleneweng sambil meminta masyarakat mendukung berbagai program pemerintah termasuk di dalamnya program KUPP Kelas II Tahuna.
(sam)