TAHUNA- Meski pengalihan jalur To Laut telah resmi dilakukan oleh pemerintah, namun hal ini masih menyisakan persoalan yang butuh penyelesaian sekaligus menjadi pengalaman bersama untuk ke depannya.
Manager PT Aras Mas Anugerah Jusak Ruitan ketika bersua dengan sulutaktual.com menyatakan pihaknya merupakan salah satu perusahaan yang merasa dirugikan akibat pengalihan jalur Tol Laut secara mendadak dari jalur sebelumnya Makassar- Sangihe ke jalur baru Surabaya-Sangihe.
Meski demikian Ruitan tetap mendukung upaya pemerintah melakukan perubahan jalur Tol Laut sebab apa yang dilakukan pemerintah intinya tetap untuk pelayanan masyarakat serta mendongkrak perekonomian masyarakat Sangihe.
“Saya kira upaya pengaliran rute pelayaran jalur Tol Laut ini demi kepentingan kita semua sehingga wajar semua stakeholder dan elemen masyarakat Sangihe mendukungnya,” tegas Ruitan.
Olehnya Ruitan meminta agar pemerintah juga konsisten dengan jadwal dan jalur baru Tol Laut yang telah disetujui bersama sehingga tidak lagi menimbulkan masalah baru.
“Belajar dari pengalaman sebelumnya pengalihan jalur Tol Laut yang terkesan sepihak serta tergesa-gesa menimbulkan masalah besar bagi pengguna jasa kontainer. Seperti yang juga kami alami dimana sekitar 16 konteiner belum bisa terangkut dari Makassar ke Sangihe tiba-tiba jalur Tol Laut telah dirubah dan jelas ini merugikan kami selaku pengguna jasa sekaligus pengusaha,” ujarnya kembali.
Disisi lain Ruitan juga meminta pemerintah daerah melalui instansi teknis terkait agar melakukan pendekatan kepada semua pengusaha hasil bumi di Sangihe agar memanfaatkan jalur Tol Laut ini sehingga kehadiran Tol Laut ini akan terus bertahan.
“Baiknya hentikan penjualan hasil bumi baik itu Kopra, Pala dan Cengkih ke Philipina. Dan baiknya bersama-sama kita suport upaya pemerintah menghadirkan Tol Laut rute Surabaya-Sangihe dan sebaliknya untuk kelangsungan kesinambungan keberadaan Tol Laut ini,” tutup Ruitan.
(sam)