AIRMADIDI, SULUTAKTUAL – Sejumlah aset pemerintah kabupaten (pemkab) Minahasa Utara (Minut) ternyata banyak yang mubazir. Terbukti, saat Direktur bersama jajaran direksi melakukan peninjauan disejumlah aset dibawah naungan PD Klabat.
Dipimpin Dirut PD Klabat Estrella Tacoh, bersama sejumlah jajaran direksi, Rabu (20/4) kemarin, mengunjungi pasar tradisional Kauditan dan Kema.
Terpantau sejumlah aset sangat memprihatinkan. Padahal, biaya yang dikeluarkan untuk membangun infrastruktur tersebut, bahkan sejumlah fasilitas yang diadakan menelan biaya ratusan hingga miliaran rupiah.
Parahnya lagi, selain sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, tidak ada aktifitas di pasar tersebut. Lebih parah lagi, sejumlah fasilitas dan bangunan sudah rusak termasuk instalasi air bersih.
Dirut PD Klabat menjelaskan, lewat kunjungan ini kami bisa mengetahui apa yang benar-benar terjadi di lapangan. “Selain meninjau, kami akan mengindentifikasi kebutuhan untuk diaktifkan kembali,” ungkapnya.
Dikatakan Tacoh, sangat disayangkan jika pasar ini tidak difungsikan. “Ini adalah uang rakyat, jadi harus dimanfaatkan untuk rakyat jangan terbuang begitu saja. Untuk itu kami akan mengusulkan ke pemkab apa yang harus dilaksanakan bahkan anggaran untuk kebutuhan renovasi agar bisa kembali difungsikan,” tukasnya.
Intinya menurut Dirut wanita pertama ini, pihaknya berkomitmen menata pasar tradisional agar bisa meningkatkan PAD.
Sejumlah pedagang yang sempat berdagang di pasar Kauditan mengaku awalnya sejak diresmikan pasar ini banyak pedagang dan pembeli.
“Anehnya, tiba-tiba tak ada lagi yang jualan ditempat ini. Akhirnya saya pindah berdagang di rumah,” kata Harsono Gobel salah satu pedagang.
Terpisah, salah satu warga Kauditan mengatakan, pihaknya berharap pasar tersebut difungsikan kembali sesuai aturan, agar pasar tersebut tidak mubazir melainkan bisa menyenangkan masyarakat dan menambah hasil pendapatan.(rik/agl)