PUNCAK JAYA – Pagi hari yang cukup dingin di Distrik Nume Kabupaten Puncak Jaya, tepatnya di Pos Nume Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Yonif R 712/Wiratama, terlihat beberapa tokoh masyarakat Distrik Nume yang duduk dan berbincang santai dengan anggota pos, Kamis (13/7/2023).
Sekira 3 orang tokoh masyarakat Distrik Nume mendatangi Pos Nume untuk berbincang tentang rencana pembangunan ‘Saung’ sebagai tempat menerima tamu di pos karena para warga setempat biasanya datang ke pos untuk bersilaturahmi atau sekadar berkunjung. Diantara warga yang biasanya ke pos, ada yang datang untuk menukar bahan makanan dengan hasil alam, berobat maupun sekadar berkomunikasi dengan satgas.
Dengan ditemani kopi hangat dan kudapan ringan yang disuguhkan oleh satgas, komunikasi pun semakin lancar dan diperoleh kesepakatan warga akan memberikan harga miring untuk kayu yang akan dipakai sebagai bahan pembangunan Saung. Suasana nampak kian cair dan hal itu mempererat hubungan satgas dengan masyarakat.
Sementara, Dansatgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Yonif R 712/Wiratama, Letkol Inf Madiyan Surya, S.Hub.Int., M.Han dalam penyampaiannya menjelaskan tentang komunikasi sosial yang sering dilakukan oleh Satgas Pamtas RI-PNG Kewilayahan Yonif R 712/Wiratama.
“Memasuki bulan ketujuh penugasan, kami selalu menjaga komunikasi sosial dengan masyarakat Papua, khususnya di wilayah Kabupaten Puncak Jaya. Saya harap kehadiran satgas dapat terus memberikan kehangatan dan saling tolong-menolong serta gotong-royong dalam pembangunan,” tutur Dansatgas Letkol Inf Madiyan Surya, S.Hub.Int., M.Han.
Di tempat yang sama, Leinus Kogoya selaku Wakil Ketua Lembaga Masyarakat Adat Distrik Nume, memberikan dukungan akan pembangunan Saung tersebut.
“Saya dengan teman-teman di sini datang bicara untuk buat tempat saung nanti di pos. TNI disini baik-baik masyarakat mau bantu kayu jadi kasih harga murah nanti ke pos,” ungkap Bapak Leinus Kogoya selaku Wakil Ketua Lembaga Masyarakat Adat Distrik Nume.
(Budi)
