Oleh : Valentina Bastian, Mahasiswa Universitas Negri Manado, Fakultas Ekonomi
MEMASUKI bulan Desember, tentunya sangat identik dengan hari raya Natal dan tahun baru (Nataru) yang akan tiba di akhir bulan desember hingga menempuh tahun yang baru di bulan Januari.
Semua umat yang merayakan tentunya sudah mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan hari raya Natal.
Namun Natal kali ini pemerintah juga sudah mempersiapkan PPKM level 3 untuk mengantisipasi kembalinya penyebaran Virus Covid-19.
Hal ini ditanggapi dengan beragam oleh masyarakat sehingga terjadi pro dan kontra
diantaranya.
Upaya yang di tetapkan pemerintah sangatlah ketat, sehingga masyarakat cukup keberatan.
Namun, yang dibutuhkan saat ini adalah kesadaran masyarakat terhadap potensi kembalinya wabah yang kita hadapi sebelumnya.
Hari raya Natal dan Tahun Baru adalah hari penuh sukacita yang tidak seharusnya di atur oleh pemerintah, tetapi juga tidak patut untuk disalahkan jika Virus Covid-19 kembali menyebar.
Marilah kita menjadi masyarakat yang bijak dalam mengambil tindakan, tanpa mengurangi hikmat dalam merayakan hari raya Natal dan Tahun Baru.
Upaya ini tentunya tidak dianjurkan untuk Meresahkan masyarakat, tetapi sebaliknya hal ini dilaksanakan agar tidak ada keresahan pasca terlaksananya hari raya Natal dan Tahun Baru.
Situasi seperti ini membawa kita kepada kebiasaan baru yang patut dilaksanakan. Sulit untuk beradaptasi, susah untuk mempertahankan, dan mudah untuk melanggar, itulah gambaran masyarakat kita pada saat ini.
Maka kesadaran dari diri kita masing-masing yang harus ditumbuhkan, agar tidak terjadi segala yang tidak diharapkan, kita perlu yakin bahwa keselarasan membawa kesejahteraan bagi kita semua.