Perubahan Nilai-nilai Kebudayaan Indonesia di Era Globalisasi

oleh -2519 Dilihat
Fabio Daniel Turangan

Oleh : Fabio Daniel Turangan, Mahasiswa Universitas Negeri manado, Fakultas Ekonomi, Program Studi Akuntansi

DALAM dekade terakhir abad ke-21 dengan arus globalisasi yang sangat cepat mengakibatkan berbagai konteks budaya dalam tradisi di Indonesia mengalami pergeseran nilai-nilai budaya lama dan menghadirkan nilai-nilai budaya baru.

Nilai-nilai budaya baru tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kehidupan individu, masyarakat, lingkungan sosial maupun lingkungan tradisi, baik dalam skala lokal khususnya konteks masyarakat Bugis Makasar secara mikro, maupun nasional serta global.

Tulisan ini bertujuan untuk merefleksi tentang hakikat nilai-nilai budaya lokal (kasus Bugis-Makasar), nasional dan global serta langkah yang harus dilakukan terhadap arah perubahan nilai-nilai budaya tersebut, agar kita dapat menselaraskan kebudayaan masing-masing daerah dalam kaitan dengan perubahan zaman.

Sehingga dalam dimensi aksiologi perubahan nilai-nilai budaya tersebut tetap berjalan secara positif sebagaimana yang diharapkan.

Globalisasi merupakan suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak secara terus-menerus ke dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses kehidupan manusia, sehingga manusia itu sendiri tidak bisa menolak adanya pengaruh dari Globalisasi karena baik sadar maupun tidak.

Globalisasi akan masuk dengan sendirinya ke kehidupan bermasyarakat. Hadirnya globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia.

Baca juga:  Aksi Brutal Fredy Oroh Di Laporkan Masyarakat Ke Polres Bolmong

Pengaruh globalisasi tidak semata-mata berdampak positif tapi ada pula dampak negatif. Sebagai contoh, Globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan.

Dimana persoalan yang muncul adalah mungkin tak tercelakakan masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah.

Salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa.

Diperlukan peran pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang lebih mengarah kepada pertimbangan-pertimbangan kultural atau budaya dari pada semata-mata hanya ekonomi yang merugikan suatu perkembangan kebudayaan dalam kebijakan yang dirumuskan.

Maka pemerintah perlu mengembalikan fungsinya sebagai pelindung dan pengayom kesenian-kesenian tradisional tanpa harus turut campur dalam proses estetiknya.

Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran.

Tetapi dalam proses ini, negara-negara harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing.

Dalam rangka ini, berbagai bangsa haruslah mendapatkan informasi ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman mereka.

Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar.

Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia.

Baca juga:  Program Pemberantasan Korupsi Gubernur YSK Mulai Di Lemahkan

Bila globalisasi telah mendunia dan tidak dapat dipisahkan dalam segala aspek kehidupan kita maka dengan demikian dapat dikatakan negara menjadi satu dalam globalisasi.

Oleh karena itu perlu dipertahankan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa.

Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern.

Sebagai penerus yang merupakan pewaris budaya bangsa, kita akan selalu memelihara seni budaya yang sangat mahal.

Dengan globalisasi yang memudahkan manusia dalam kehidupan, tetapi eksistensi budaya daerah harus tetap dipertahankan.

Daftar Pustaka

-Sri Suneki, 2012. Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah.

-Jurnal ilmiah CIVIS Volume II, No. 1,Januari 2012.

-Dampak Perubahan Global terhadap Nilai-nilai Budaya Lokal dan Nasional, Subhan Widiansyah, Hamsah Hamsah diakses melalui: https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/Hermeneutika/article/view/4822 pada Minggu, 10 Oktober 2021 pukul 15:40

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.