TAHUNA -Sepak terjang Dirut PDAM Sangihe Teguh P Salainti SIP dinilai sudah diluar kewajaran. Pasalnya Salainti sendiri dalam mengambil kebijakan terkait langkah perusahaan daerah ini justru mulai melangkahi Bupati.
Seperti halnya dengan renovasi kantor PDAM Sangihe. Dimana informasi resmi yang berhasil dirangkum awak media menyebutkan renovasi kantor PDAM tanpa ada tahapan yang jelas dan terkesan dipaksakan sesuai kehendak Salainti.
“Bahkan harusnya renovasi kantor PDAM senagai perusahaan daerah sepengetahuan Bupati, justru hanya diputuskan sendiri dan langsung dikerjakan oleh Salainti”, ujar sumber resmi yang meminta namanya jangan dipublish.
Bahkan lanjut sumber tersebut, anggaran untuk renovasi dimaksid mencapai sekira Rp 300 jutaan.
“Angggaran sebesar ini harusnya dikelurkan melalui mekanisme yang jelas, apalagi terkait dengan pengeluaran perusahaan”, urainya sambil menyatakan bahwa banyak kebijakan yang dilakukan Salainti justru merupakan kebijakan sendiri.
Olehnya sumber resmi ini mendesak APH segera menyikapi hal ini.
“Ada dugaan korupsi yang telah terjadi di PDAM dan harus dituntaskan”, imbuhnya.
Terpisah Dirut PDAM Sangihe Teguh P Salainti ketika ditemui awak media, Senin (23/06/2025) menyatakan bahwa pekerjaan ini adalah perawatan kantor untuk kenyamanan bekerja.
“Pekerjaan ini sudah sesuai dengan prosedural melalui rapat internal dan sudah disepakati bersama. Sebab pekerjaan ini sifatnya adalah swakelola internal PDAM”, jelas Salainti.
Kalau terkait laporan ke Bupati sudah saya laporkan.
“Beberapa kali pertemuan dengan Bupati sudah saya sampaikan secara lisan. Kalau tertulis sampai sekarang belum ada penyampaian”, imbuhnya sambil menyatakan bahwa dirinya tidak berani melangkahi Bupati.
(sam)
