Bolmong —|| Pemerintah Desa Solog, Kecamatan Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow bersama masyarakat mempertanyakan janji janji manis yang pernah disampaikan oleh pihak PT CONCH sebelum perusahaan tersebut beroperasi di wilayah mereka karena hingga saat ini belum satupun CSR yang masuk kedesa mereka
Kepala Desa Solog, Sukardi Paputungan, kepada media menyampaikan kekecewaannya atas belum adanya realisasi janji dari PT CONCH yang sebelumnya berkomitmen akan mengembangkan wilayah Desa Solog menjadi sebuah kota kecil.
“Dulu sebelum mereka beroperasi, banyak janji yang disampaikan kepada masyarakat. Salah satunya adalah menjadikan desa kami sebagai kota kecil. Namun sampai hari ini, kami belum pernah menerima bantuan apa pun dari perusahaan,” ujarnya, Rabu (7/5)
Kondisi desa kini semakin memprihatinkan. Menurut Sukardi, hujan ringan saja sudah cukup menyebabkan banjir di permukiman warga. Ia menyebutkan bahwa buruknya sistem pembuangan air menjadi penyebab utama, dan pihak pemerintah desa tidak dapat membangun drainase karena sebagian besar wilayah desa telah masuk dalam konsesi PT CONCH.
“Jangankan di belakang rumah warga, di depan rumah saja kami tidak bisa buatkan drainase karena takut melanggar aturan. Dana desa pun tak bisa kami gunakan di wilayah konsesi,” tambahnya.
Sejumlah tokoh masyarakat juga menyampaikan keresahan serupa. Mereka menyoroti ketidakjelasan pemanfaatan dana CSR (Corporate Social Responsibility) PT CONCH dan meminta agar dana tersebut diprioritaskan untuk masyarakat lingkar tambang yang terdampak langsung.
“Kami ingin tahu ke mana dana CSR itu digunakan. Kami masyarakat yang hidup berdampingan dengan tambang ini tidak merasakan manfaatnya. Kami butuh perhatian dalam bidang pendidikan, pertanian, kesehatan, dan pembangunan desa,” tegas salah satu tokoh masyarakat.
Dari pihak luar, Koordinator LSM Rako wilayah Bolaang Mongondow Raya (BMR), Ronal Ponamon, juga menyoroti minimnya kontribusi PT CONCH terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar tambang.
“PT CONCH tidak boleh hanya mengambil hasil alam tanpa memperhatikan kondisi masyarakat dan lingkungan sekitar. Kami dari LSM Rako akan berkoordinasi dengan Pemkab Bolaang Mongondow dan pihak manajemen perusahaan untuk mendorong keterbukaan dan tanggung jawab sosial yang lebih nyata,” kata Ronal.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak PT CONCH terkait tuntutan masyarakat dan pemerintah Desa Solog.
(Tim)**