TOMOHON-Pelatihan Digitalisasi Industri Pariwisata (Cashless Payment and Contactless Reservation) dihadirkan Pemerintah Kota Tomohon melalui Dinas Pariwisata Daerah.
Sekretaris Kota Edwin Roring SE ME mengatakan, pariwisata adalah salah satu sektor cukup dinamis sebagai sebuah industri.
Masyarakat yang semakin terbuka dalam berinteraksi dan bersosialisasi menjadi sebab industri ini terus berkembang dalam kaitan dampak lintas sektoral yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Gaya hidup masyarakat modern juga melakoni kegiatan-kegiatan bertema self healing atau self reward seperti staycation.
“Bahkan di weekdays ada sebuah fenomena perubahan pola hidup. Jadi tidak hanya terpaku pada weekend atau hari libur lainnya,” sebut Sekkot Edwin Roring SE ME didampingi Kadis Pariwisata Judhistira Siwu SE MSi saat membuka pelatihan di Hotel Wise, Kamis (13/3/2025).
Di satu sisi, pemerintah melihat bahwa masyarakat modern juga tidak hanya menuntut fasilitas wisata tapi juga pelayanan dan akses lebih modern berbasis digital dan terintegrasi.
Kemunculan aplikasi-aplikasi pembayaran dan atau dompet digital (e-wallet) yang makin masif digunakan karena ringkas dan fleksibel. Ini kemudian menginspirasi bentuk-bentuk transaksi yang dapat difasilitasi secara virtual dan tanpa kontak fisik.
Disadari atau tidak, kita mulai makin sulit menemukan transaksi yang menggunakan uang fisik.
Sesimpel itu gaya bepergian dan bertransaksi di era kekinian, masalahnya sekarang adalah apakah semua masyarakat sudah melek teknologi dan paham cara menggunakan digital payment (cashless payment) dan produk-produk digital lainnya.
“Karena itu, pemerintah merasa perlu untuk terus memberikan pendampingan dengan memfasilitasi kegiatan sosialisasi dan atau pelatihan seperti ini. Dan optimis sebuah langkah kecil telah dimulai merupakan sebuah langkah maju,” kunci Sekkot Edwin Roring.
(vhp)