TOMOHON-Kehidupan masyarakat Kota Tomohon masih terasa pengaruh budaya dan adat istiadat.
Bahkan pelestarian budaya terus digaungkan sejumlah pihak di Kota Tomohon yang concern di bidang tersebut.
Ini juga menjadi kebanggaan bagi Jones Andrias Mait SH yang merupakan ASN yang mengabdi di Pemerintah Kota Tomohon.
Ya dialah Camat Tomohon Tengah yang menjabat saat ini.
Diakui suami dari Julia Assad SH ini, ia bersyukur dapat terus konsisten melestarikan budaya khas Kota Tomohon.
Harapannya, pelestarian budaya terus menjangkau semua elemen masyarakat hingga ke kaum muda.
Dikutip dari website tomohon.go.id ada beragam budaya yang terus dipertahankan oleh masyarakat Kota Tomohon.
Di antaranya, budaya Mapalus atau bekerja bersama dan saling bantu ini telah berakar dan membudaya di kalangan masyarakat Minahasa. Budaya tersebut sampai saat ini masih terjaga dan terpelihara. Pada kehidupan sehari-hari masih bisa dirasakan sikap suka membantu dan bekerjasama.
Budaya Syukuran, kegiatan ini dipusatkan di gereja-gereja yang ada di kecamatan atau kawasan tersebut. Maksud diadakannya upacara syukuran adalah untuk mengucap syukur atas segala berkat dan anugerah yang telah Tuhan berikan di Tanah Minahasa termasuk masyarakat Tomohon dalam setahun, upacara syukuran ini memiliki kemiripan dengan upacara ‘Thanksgiving’ di Amerika.
Budaya Naik Rumah Baru, di tanah Minahasa juga dikenal memiliki upacara-upacara adat yang lain seperti jika seseorang atau keluarga akan menempati sebuah rumah atau menempati tempat kediaman baru maka keluarga tersebut akan melaksanakan upacara syukuran ‘Naik Rumah Baru’. Hal ini dianalogikan dengan bentuk rumah tradisional Minahasa yang berbentuk rumah panggung sehingga untuk memasukinya harus menaiki sejumlah anak tangga.
Tari Perang Kabasaran. Kota Tomohon yang penduduknya sebagian besar adalah suku Minahasa, mempunyai tarian perang yang bernama Kabasaran.
Kabasaran adalah sekelompok pria yang memakai baju adat perang Minahasa. Saat ini Tarian Perang Kabasaran dipertunjukkan pada momen pawai, waktu penjemputan tamu-tamu penting daerah, maupun perayaan-perayaan syukuran daerah.
Ada juga Kolintang yang adalah instrumen musik dan dipakai sebagai pengiring dari seorang penyanyi lagu-lagu daerah ataupun musik instrumen saja. Kolintang sudah sangat terkenal di Indonesia bahkan juga sudah dipromosikan ke luar negeri. Kolintang dimainkan oleh sebuah regu, biasanya satu regu itu terdiri dari 5 sampai 6 orang.
Musik Bambu sebagai musik tradisional terdiri 30-40 orang bahkan ada yang lebih. Musik bambu juga sudah sangat terkenal di Indonesia bahkan tidak jarang acara dari luar Sulawesi Utara yang mengundang 1 regu musik bambu.
Bahasa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Kota Tomohon selain menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa percakapan juga menggunakan bahasa daerah Minahasa.
Seperti diketahui di Minahasa terdiri dari delapan macam jenis bahasa daerah yang dipergunakan oleh delapan etnis yang ada seperti Tountemboan, Toulour, Tombulu, dan lainnya. Bahasa daerah yang paling sering digunakan di Kota Tomohon adalah bahasa Tombulu.
(vhp)