Tokoh Milenial Papua Ajak Mahasiswa di Sulut Fokus Tingkatkan Kompetensi, Berkontribusi Bangun Daerah

oleh -844 Dilihat

MANADO-Salah satu Tokoh Milenial Papua dan mantan pengurus IMIPA yang berdomisili di Tondano, Selestinus Katabia, mengajak Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Sulut agar menjadi Agent of Change.

Agent of Change atau pembawa perubahan, sebagai pelaku kontrol sosial sekaligus calon-calon pemimpin di masa mendatang.

“Saat ini pemerintah telah membuka peluang sebesar-besarnya kepada putra-putri Papua untuk berkarya dan berkarir dimana saja. Hanya saja yang terjadi di lapangan, kesempatan itu tidak dipergunakan sebaik mungkin, sehingga terkesan sebaliknya,” ucap Katabia ketika diwawancarai belum lama ini.

Seharusnya, lanjut Katabia, kesempatan ataupun peluang yang diberikan itu bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

Karena para orang tua ataupun pendahulu telah memilih dan berjuang, agar kedepannya nasib anak-cucu mereka bisa lebih baik. Dengan begitu memiliki kehidupan yang mapan dan sejahtera.

Banyak pandangan atau opini orang Papua, yang menyebut bahwa kita tidak diperhatikan oleh pemerintah. Melainkan sebenarnya pemerintah telah memberikan banyak sekali peluang.

“Namun kita sendiri yang tidak memanfaatkan waktu dan kesempatan, padahal prinsipnya kita bisa jika bersungguh-sungguh dan bekerja keras,” sebutnya.

Baca juga:  PDIP dan Gerindra Kawal Kemenangan Caroll-Sendy 31.173 Suara Hingga ke MK

“Ada banyak orang Papua bisa berhasil dan punya kehidupan sejahtera. Dan tak bisa dipungkiri itu karena perjuangan para pendahulu kita. Jadi, jangan ada yang ingkar janji mengatakan bahwa ini atau itu dan sebagainya. Karena ada orang-orang tua, ada nenek-moyang kita, ada keturunan kita yang membuka ruang-ruang kehidupan bangsa ini. Demikian juga di tanah Papua ini, peradaban itu sudah dibuka, syukuri semuanya,” tukas Katabia lagi.

Dikatakannya lagi, dengan pesatnya perkembangan zaman, membuat persaingan global memanfaatkan kemajuan teknologi. Jadi hal yang tak terelakkan lagi.

Namun begitu, hal tersebut bisa disikapi dengan bijak, lewat kemauan dan ketekunan untuk mau menambah keterampilan kapasitas diri.

Papua diberkati dengan sumber daya alam yang berlimpah. Tapi kita juga harus punya kompetensi untuk memaksimalkannya. Dengan begitu, dikombinasikan skill dan teknologi yang dikuasai, niscaya bisa menjadi sumber pendapatan.

“Kita tidak boleh banyak menuntut, tanpa melakukan kreasi dan inovasi. Sumber daya yang kita miliki melimpah dan bisa dimanfaatkan, asalkan ada kemauan dan kerja keras untuk menggapai cita-cita itu.Tadi saya sudah menyinggung bahwa tanah ini adalah surga kecil yang jatuh ke bumi dan semuanya, sehingga bagaimana kita yang harus bisa memanfaatkan peluang ini,” urainya.

Baca juga:  RSUP Kandou dan Direktorat SKK Kemenkes Perkuat Program Patogen Deteksi Penyakit Potensi KLB dan Infeksi Emerging 

“Dengan alasan tersebut kiranya seluruh mahasiswa Papua yang sedang menimba ilmu di Sulawesi Utara agar terus belajar dengan giat serta fokus untuk membangun kesejahteraan diri sendiri, keluarga bahkan lebih khusus bisa membangun Tanah Papua,” sambung Katabia.

Sebab, ada peribahasa menyebut, ‘Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung tinggi, memiliki makna intrinsik berisi pesan tersirat, nasehat, ataupun prinsip hidup masyarakat Indonesia.

Juga mengandung makna bahwa seseorang sudah sepatutnya mengikuti atau menghormati adat istiadat yang berlaku di tempat dimana dirinya hidup atau tinggal.

“Jadi sudah selayaknya kita mahasiswa Papua yang studi di Sulut, wajib menghormati adat istiadat yang ada seperti kita menghormati adat istiadat yang ada di tanah Papua,” kunci Katabia.

(vhp)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.