MITRA – Pemerintah Desa (Pemdes) Ratatotok, Kecamatan Ratatotok, terus berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui optimalisasi Anggaran Dana Desa (ADD) tahun anggaran 2024.
Pada 19 Juli 2024, Pemerintah Desa Ratatotok telah melaksanakan kegiatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) Tahap ll Kegiatan ini berlangsung di Kantor Cabang Bank Sulutgo Belang.
Hukum Tua Desa Ratatotok HI. Natsir Puili. SE mengatakan, sebanyak 15 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mendapatkan manfaat dari program ini.
“Setiap KPM menerima bantuan sebesar Rp 1.800.000, yang merupakan jumlah pembayaran untuk periode bulan Januari hingga Juni 2024. Dengan bantuan ini, masyarakat di Desa Ratatotok diharapkan dapat merasakan keringanan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tuturnya.
Pemerintah Desa Ratatotok, Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), juga mulai menyalurkan cadangan beras pemerintah untuk bantuan pangan beras kepada 66 penerima, masing-masing mendapatkan 10 kg beras untuk periode bulan Juni
Hukum Tua Desa Ratatotok HI. Natsir Puili. SE mengatakan bahwa Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah ini, adalah salah satu bentuk kehadiran pemerintah di tengah kehidupan masyarakat.
“Karena dalam pelaksanaan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah salah satu tujuannya adalah untuk mewujudkam masyarakat yang adil dan makmur,” ujarnya.
Dijelaskan Hukum Tua, tujuan pelaksanaan untuk mengurangi beban pengeluaran penerima bantuan pangan.
Disamping pemanfaatan Daba Desa Pemdes Ratatotok juga menjaga kebersihan serta keindahan lingkungan di wilayah pemerintahannya, Hukum tua Desa Ratatotok, Hi Natsir Puili, SE meminta kepada aparat desa untuk memantau sampah yang ada di jalan Kuari di Desa Ratatotok kecamatan Ratatotok kabupaten Minahasa Tenggara.
“Di sepanjang jalan kuari sudah terlalu banyak sampah, sampah-sampah itu sudah hampir menutupi badan jalan, jadi saya sebagai Hukum Tua Desa Ratatotok meminta bantuan kepada PT Hakian Wellem Rumansi (HWR) untuk membersihkan sampah-sampah yang bertebaran di sepanjang Kalan Kuari. Pemantauann saya, ternyata di Jalan Kuari sudah menjadi tempat pembuuangan sampah, tumpukan sampah terligat di sepanjang Jalan Kuari,” jelas Natsir.
(Thety/Adve)