TAHUNA -Proses sulit dialami empat kandidat sejak awal, mulai dari wacana, terakomodir dan siap bertarung setelah resmi terdaftar di KPU, benar benar membutuhkan konsentrasi penuh bahkan enegi yang cukup melelahkan unsur tertentu, baik di partai maupun di lini penentu terutama kandidat.
Hasil penelusuran lapangan, beberapa hari terakhir situasi tak sedap dialami partai dengan infrastruktur lengkap dan dikenal mumpuni yakni PDIP Sangihe terutama tim pemenangan, diisukan tak Solid dan stagnan, bahkan ada puluhan kader hengkang bias dari silang pendapat terkait penentuan pasangan calon saaat rekrutmen berlangsung..
Sumber akurat yang meminta tak menyebutkan identitas mengemukakan keprihatinan mendalam, disaat menghadapi pertarungan sengit untuk memperebutkan kuasa ditanah Tampungang Lawo, mesin parpol yang telah berganti ‘junjungan’ dari ketua lama Heronimis Rompas Makagangsa ke ketua baru Ferdy Sondakh nampaknya tak berbuah manis.
Soliditas kepengurusan atau tim pemenangan nyaris remuk, sehingga pergerakan Jelang hari pemungutan suara hanya berangkat dari inisiatif kandidat dengan merekrut relawan yang sepatutnya hanya sebagai tim reserep untuk sekadar menguatkan. Tim pemenangan internal parpol Pasangan Calon (paslon) Rinny Tamuntuan – Mario Seliang yang heboh di sebut Tamang atau Tamuntuan Seliang yang diketuai Ben-Hur Takasiang diisukan pasif hingga waktu yang sudah sangat kasib.
Suasana pasangan yang di claim paling ampuh merobohkan lawan politiknya ini, dalam aktifitas kesehariannya terlihat begitu senyap, bahkan pergerakan tim independen yang sejak awal kolaboratif, tak lagi menjadikan kantor sekretariat PDIP sebagai titik pusat pengendalian kerja pemenangan
.”Kita so keluar dan so nintau kegiatan partai, ” ujar sejumlah kader yang justru sudah berada di kandang lawan dengan identitas banteng biru khas parpol lain yakni NasDem yang tampak semakin perkasa menetaskan kandidat fenomenal Thungari Bulahari atau Tuari dengan yel yel gambar dan foto presiden terpilih Prabowo Subianto menyusul telah memproklamirkan diri jalan bersama untuk Sulut 1 kemenangan Pasangan Yulius Stefanus Komaling- Viktor Mailangkai.
Seiring perjalanan untuk menambah kekuatan PDIP yakni dibetuknnya ikirta yang akan jalan beriringan untuk pemenangan paslon Tamang, disebut sebut juga pasif, bahkan telah di bekukan menyusul tim kepengurusan relawan ini tak jalan.
Dalam diskusi diskusi terbatas bahkan sejumlah pengamat lokal yang tak bersedia menyebut identitas, ikut prihatin melihat kegaduhan yang akan melemahkan paslon Tamang. Mereka justru berpendapat, jika sejak awal soliditas kepengurusan stabil, PDIP Sangihe sekalipun akan bersikap sebagai oposan dengan pemerintah pusat, bisa memenangkan pertarungan, tapi kenyataan justru tak menguntungkan.
“Ini hanya perkiraan, bilamana hingga injury time, tak ada pengkonduaifan situasi, Paslon yang di kedepankan PDIP Sangihe bakal memetik buah tak sedap.” Tutur Mereka.
Mengkonfirmasi gejolak internal PDIP Sangihe, Ketua Tim Pemenangan pasalon Tamang Benhur Takasiaheng saaat ditemui, mengemukakan akan segera mengevaluasi kerja tim dan lakukan trik terahkir karena waktu sudah sangat kasib. Tapi dia pun tak membantah jika proses pemenangan ini lebih terkonsentrasi di tim independen betukan keluarga paslon. Partai terutama tim pemenangan menjadi serba salah.”kita lihat saja nanti PDIP Sangihe akan tetap bergerak sekalipun sampe detik ini belum sama sekali menerima pembiayaan kerja tim pemenangan,”jelasnya.
Ketua DPC PDIP yang baru diangkat Ferdi Sondakh sebut banyak pihak, tak berkemampuan bahkan bingung mengkondusifkan internal terutama tim pemenangan. Sayang sekali sejak beberapa pekan Sondakh yang baru dilantik sebagai ketua DPRD Sangihe belum berhasil di konfirmasi.
Ketua PDIP Sulut Ollly Dondokambey via ponsel tak terlalu jauh menanggapi persoalan di Sangihe, ditanya apakah akan turun di kabupaten Sangihe untuk kampanye terahkir PDIP, dia mengatakan selepas sibuk dari tanah Toraja. Ya.” ujarnya singkat.
(*)