Mengenang Perjuangan dan Pengorbanan Babe Palar dan BW Lapian, Caroll-Sendy Siap Lanjutkan Pembangunan Maju dan Hebat di Kota Tomohon  

oleh -887 Dilihat

TOMOHON-Caroll Senduk dan Sendy Rumajar mengajak seluruh masyarakat Kota Tomohon untuk mengenang jasa-jasa pahlawan bangsa di peringatan Hari Pahlawan 10 November.

Termasuk pahlawan nasional yang berasal dari Kota Tomohon, Lambertus ‘Babe’ Nicodemus Palar dan Bernard Wilhelm Lapian.

“Terima kasih Babe Palar dan Bernard Lapian atas perjuangan, pengorbanan dan jasa-jasa yang telah diberikan,” ucap Caroll-Sendy.

Harapan Caroll Senduk dan Sendy Rumajar agar semangat perjuangan, pengorbanan dari Babe Palar dan Bernard Lapian yang memiliki nilai dan semangat kebangsaan dapat ditiru oleh generasi muda Tomohon.

Ini warisan sejarah yang harus dan terus dipertahankan.

Diketahui, Lambertus Nicodemus Palar yang lahir di Negeri Rurukan, 5 Juni 1900, dan akrab dipanggil Babe Palar, adalah orang Indonesia yang pertama mengibarkan bendera Merah-Putih di PBB.

Baca juga:  Aplikasi Sirekap Siap Digunakan untuk Pilkada Tomohon 2024, Arinny Y Poli: Akun 100 Persen Aktif 

Tepatnya di halaman Kantor PBB di Lake Succsess New York Amerika Serikat pada 28 September 1950.

Lewat diplomasinya, Palar yang pernah menjadi Anggota Tweede Kamer (DPR, red) Belanda menjadikan Indonesia diakui dunia.

Dialah yang memerdekakan Indonesia di forum internasional yakni Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Indonesia lalu diterima dan diakui kemerdekaanya secara de jure dan de facto di PBB dan Indonesia resmi menjadi anggota PBB yang ke-60 hingga kini.

Sementara, Bernard Wilhelm Lapian kelahiran Kawangkoan, 30 Juni 1892, salah satu tokoh sentral atas peristiwa heroik merebut dan mengibarkan bendera Merah Putih di Tangsi Militer Belanda di Manado. Dikenal dengan Peristiwa 14 Februari 1946.

Baca juga:  Daud Corneles Imbau AMP di Sulut Bijak Sikapi Isu Rasis dan HAM Papua

Lapian yang beristrikan perempuan asal Tomohon Maria Adriana Pangkey dan  kawin di Tomohon juga menjadi juru damai. Bahkan berani mengambil resiko menjaminkan hartanya hanya demi tercipta sebuah perundingan dengan pimpinan gerilyawan Kahar Muzakar di Sulawesi Selatan saat menjadi Acting Gubernur Sulawesi.

Lapian pernah menjadi Anggota Minahasaraad dan Volksraad. Kemudian di masa transisi dari pemerintahan Jepang ke Belanda/NiCA, dia diangkat Hukum Besar di Distrik Manado merangkap Burgemeester (Wali Kota) Manado.

Kedua Tokoh bangsa ini dan kini sebagai Pahlawan Nasional, kokoh dan teguh mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(vhp)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari SULUT AKTUAL di GOOGLE NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.