TAHUNA -Salah satu saksi keganasan G30S PKI tahun 1965 asal Sangihe Alpiah Makasebape (88)meninggal dunia. Kabar duka ini terjadi pada Rabu (23/10/2024) sekira pukul 09.00 wita di kediamannya Kelurahan Dumuhung Kecamatan Tahuna Timur.
Oma Tintang sapaan akrab Alpiah Makasebape merupakan pengasuh Ade Irma Nasution pada saat peristiwa kelam itu terjadi.
Kisah hidup Oma Alpiah terikat erat dengan peristiwa memilukan G30S/PKI, ketika ia menyaksikan Ade Irma yang saat itu baru berusia 5 tahun ditembak saat berusaha melindungi ayahnya dari upaya penculikan oleh pasukan pemberontak. Dalam keadaan berlumuran darah Ade Irma berada dipelukan Oma Alpiah.
Ade Irma kemudian meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif selama enam hari di RSPAD Gatot Soebroto.
Alpia Makasebape Lahir di Tamako, Kabupaten Kepulauan Sangihe, pada 25 Desember 1936, Oma Alpiah sempat merantau ke berbagai tempat, termasuk Tahuna, Manado, hingga Jakarta, untuk mencari nafkah. Pada tahun 1960, ia dipilih oleh Johana Sunarti Nasution, istri Jenderal Nasution, untuk mengasuh anak mereka yang baru lahir, Ade Irma Suryani Nasution.
Peristiwa tragis itu terjadi di pagi hari, ketika suara tembakan menghujam rumah Jenderal Nasution. Kakak Ade Irma, Yanti, awalnya mengira suara tersebut adalah ledakan dari pendingin ruangan, tetapi kenyataannya jauh lebih kelam. Ade Irma, ditembak sebanyak tiga kali.
Kepergian Oma Alpiah meninggalkan duka mendalam, terutama bagi masyarakat Sangihe yang mengenal sosoknya sebagai penjaga memori sejarah kelam Indonesia.
Sebagai saksi hidup dari salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah bangsa, kehadiran dan kisahnya akan selalu diingat.
(sam)