SITARO – Debat publik pertama untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) telah berlangsung dengan sukses. Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut satu, Chyntia Ingrid Kalangit dan Heronimus Makainas (Chika-Hero), tampil menonjol dan memukau di hadapan publik.
Acara ini diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sitaro pada Rabu malam, (16/10/3024), di Gedung Auditorium Pemkab Sitaro.
Chyntia, calon Bupati milenial, menunjukkan kematangan dan kualitasnya sebagai seorang pemimpin. Meskipun berada di atas panggung bersama calon senior lainnya, ia mampu bersaing dengan baik dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pasangan calon nomor urut dua dengan percaya diri.
Salah satu pertanyaan Panelis yang menarik perhatian adalah terkait dampak erupsi Gunung Api Ruang yang telah mempengaruhi 2.676 warga dan merusak 4.500 unit rumah di tiga kecamatan.
Dalam menjawab pertanyaan tersebut, Chyntia menyatakan pentingnya mitigasi bencana.
“Kami bersyukur tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut, tetapi banyak korban materi yang terdampak, dan bantuan dari pusat hingga saat ini belum ada,” ungkapnya.
Ia menegaskan perlunya perencanaan dan pelaksanaan penataan ruang serta pendidikan untuk mengurangi dampak bencana di masa depan.
Pada sesi penutup debat, Chyntia menyampaikan Closing Statement yang sangat luar biasa.
“Kami menawarkan masa depan Sitaro yang harus dirintis dari hari ini. Semua elemen masyarakat akan diajak berpartisipasi dalam pembangunan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya cinta dan keberpihakan kepada masyarakat, tanpa memandang latar belakang atau asal usul.
Chyntia mengingatkan bahwa pemilihan ini bukanlah sekadar memilih atasan, tetapi menobatkan seorang pemimpin yang dapat mencintai dan berpihak kepada masyarakat Sitaro.
“Kami, Chyntia Ingrid Kalangit dan Heronimus Makainas, berkomitmen untuk lebih mencintai Sitaro dan memastikan seluruh stakeholder terlibat dalam pembangunan,” jelasnya.
Dengan semangat dan motivasi yang tinggi, Chyntia berharap dapat memberikan kapasitas lebih dalam pemerintahan dan pembangunan masyarakat, menjadikan masyarakat Sitaro sebagai subjek pembangunan yang aktif, bukan sekadar objek.
“KITE BERINE SAKE SU SITARO, KITE TAGUANG BARE SENGTEMPONE PAKATITI TUHEMA PAKANANDU MANGENA BOLENG BALANG SINGKAHINDO,” tutupnya. (ighel)